Jadwal Sosek Malindo Diundur

- Selasa, 15 November 2022 | 13:43 WIB
Datu Iqro Ramadhan
Datu Iqro Ramadhan

TANJUNG SELOR - Pelaksanaan pertemuan bilateral antara Malaysia dan Indonesia, dalam forum Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo), diundur hingga waktu yang belum ditentukan.

Informasi yang diterima media ini, Malaysia mengajukan pengunduran jadwal forum Sosek Malindo. Dengan alasan, adanya pesta demokrasi di Negeri Jiran tersebut.

Saat dikonfirmasi, Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Datu Iqro Ramadhan mengatakan, forum Sosek Malindo seharusnya dilaksanakan pada 21-22 Oktober lalu. Hanya saja, pihak Malaysia meminta untuk diundur. Sebab, Malaysia tengah melaksanakan pemilihan raya atau yang biasa disebut Pemilu di Indonesia.

“Kita sudah siap untuk ikut dalam forum itu. Namun ada informasi adanya pesta demokrasi di Malaysia, jadi kita hanya menunggu saja. Apalagi, diundur dan waktunya tidak ditentukan kapan dilaksanakan,” terangnya, Senin (14/11).

Pemprov Kaltara masih menunggu dan menindaklanjuti pembicaraan ke depan dengan pihak Malaysia. Meski belum ada kepastian jadwal terbaru forum tersebut. Namun Pemprov Kaltara diundang pada pertemuan Sosial Ekonomi Nasional (Soseknas), untuk membahas isu-isu yang ada di wilayah perbatasan.

“Yang hadir di Soseknas, seluruh daerah yang berbatasan dengan negara tetangga. Seperti Kaltara, Kepulauan Riau, Kalbar (Kalimantan Barat) dan beberapa provinsi perbatasan lainnya. Apa yang menjadi hal urgen, dituangkan untuk dibahas pada Sosek Malindo,” tuturnya.

Pada Soseknas nanti, Kaltara akan membawa isu perbatasan. Seperti pintu masuk atau keluar antara Indonesia dan Malaysia yang menjadi perhatian. Sebab, pintu masuk tersebut menjadi perlintasan yang riskan. Bahkan peredaran narkotika juga sering kali melewati perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di Kaltara.

“Kita akan bahas isu di Kaltara, salah satunya pintu perbatasan. Apalagi ini pertemuan antara dua negara. Indonesia dan Malaysia merupakan negara berdaulat. Jadi masalah perbatasan harus dibahas bersama nantinya,” ungkapnya.

Termasuk akan membahas pintu perbatasan yang ditutup saat ini. Pasalnya, ada wilayah perbatasan yang ditutup pihak Malaysia. Sehingga mengakibatkan sulitnya masyarakat Kaltara di perbatasan, untuk mendapatkan kebutuhan pokok. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X