Tuntaskan Pembangunan PLTU Malinau

- Rabu, 16 November 2022 | 02:42 WIB
MASIH PENGERJAAN: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur berupaya untuk menyelesaikan pembangunan PLTU Malinau sesuai target.
MASIH PENGERJAAN: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur berupaya untuk menyelesaikan pembangunan PLTU Malinau sesuai target.

TARAKAN - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Malinau yang berkapasitas 2x3 megawatt (MW), terus diupayakan penyelesaiannya oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT).

PLTU yang mulai dibangun sejak tahun 2010 ini, pada Minggu (13/11) lalu berhasil capai milestone performance test pada Unit 1. General Manager PLN UIP KLT Josua Simanungkalit mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan performance test Unit 1 PLTU Malinau yang dilaksanakan Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 2 (UPP KLT 2) sejak 7 November lalu, melalui tahapan pengujian minimum load pada beban 1 MW.

Selanjutnya 50 persen beban 1.750 pada hari yang sama Maximum Continous Rate (MCR) 50 persen. Dilanjut 75 persen dengan uji emisi pada esok harinya. Hingga pada 11-12 November berhasil capai 100 persen MCR.

UIP KLT berkomitmen akan terus berupaya menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan dengan kualitas terbaik. Salah satunya PLTU Malinau. “PLTU ini memiliki kontribusi besar dalam penambahan daya dan peningkatan keandalan sistem kelistrikan di Kaltara. Serta membawa dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Ia menegaskan, tujuan dilaksanakannya performance test untuk mengetahui performa dan efisiensi dari unit pembangkit. Hingga saat ini, total presentase progres dari pekerjaan pembangunan PLTU Malinau 2x3 MW ini secara keseluruhan telah mencapai 97,83 persen.

Unit 1 ini akan menjadi penyelesaian pembangunan PLTU Malinau 2x3 MW secara keseluruhan. Mengingat sebelumnya, Unit 2 yang telah beroperasi melayani pada tahap Commercial Operation Date (COD) sejak 26 Agustus 2021 lalu.

“Menjadi harapan dan tugas kami untuk segera menyelesaikan pembangunan PLTU Malinau sesuai target waktunya. Karena 2 infrastruktur lainnya yaitu GI 150 kV Malinau dan SUTT 150 kV Tidang Pale-Malinau, telah siap beroperasi untuk mengintegrasi daya melalui sistem interkoneksi Kalimantan,” ungkapnya.

Dengan dilaksanakan performance test Unit 1, maka unit pembangkit tersebut dapat diserahterimakan. Melalui proses Serah Terima Operasi Proyek (STOP) dan Serah Terima Aset Proyek (STAP) ke unit pengoperasian UIKL Kalimantan.

Dengan beroperasinya PLTU Malinau 2x3 MW nanti, akan menambah keandalan sistem kelistrikan di Kabupaten Malinau. Diketahui saat ini daya mampu sebesar 11,7 MW dan beban puncak mencapai 8,8 MW.

Selain itu, dengan masuknya daya dari PLTU Malinau dan sistem interkoneksi nantinya. PLN dapat menonaktifkan pembangkit, dengan bahan bakar diesel seperti PLTD Kuala Lapang. Saat ini masih beroperasi untuk melayani kebutuhan listrik di Kabupaten Malinau.

Penyelesaian pembangkitan ini nantinya akan menjadi bagian dari akhir era pembangunan PLTU, yang merupakan pembangkit termal dengan bahan bakar batu bara. Ke depan, pihaknya akan memfokuskan pembangkit ramah lingkungan melalui sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional.

Untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca dan zero karbon di tahun 2060 dan Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang telah ditandatangani pada 13 September 2022. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X