Pastikan Ketersediaan Pangan di Perbatasan

- Rabu, 16 November 2022 | 03:10 WIB
KE PERBATASAN: Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan Maringka (tengah) melakukan pemantauan di Nunukan, Sabtu (12/11) lalu.
KE PERBATASAN: Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan Maringka (tengah) melakukan pemantauan di Nunukan, Sabtu (12/11) lalu.

SEMUA wilayah perbatasan dipantau Dirjen Kementerian Pertanian, mulai dari Sabang, Merauke, Miangas, Pulau Rote, PLBN Entikong, PLBN Terpadu di Distrik Sota, dan PLBN Motaain.

Pemantauan di perbatasan dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan ketahanan pangan di titik terluar Indonesia. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan Maringka mengatakan, pemantauan untuk menunjukkan komitmen Kementerian Pertanian dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan pangan di titik-titik terluar Indonesia.

Pemantauan kesiapan stakeholders pertanian, pihaknya melaksanakan Apel Siaga Optimalisasi Fungsi Karantina Pertanian di Wilayah Perbatasan, Sabtu (12/11) lalu di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik.

Hal ini sekaligus menjaga pintu masuk dan keluar berbagai komoditas pertanian Indonesia, di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. “Apel siaga di PLBN Sebatik ini merupakan rangkaian kegiatan pemantauan di perbatasan Indonesia. Sekaligus untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian,” jelasnya, Selasa (15/11).

Selain itu, pihaknya juga melaksanakan program Jaga Pangan yang secara resmi telah dicanangkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada 20 April lalu. Program Jaga Pangan telah dilaksanakan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, dan di beberapa titik perbatasan PLBN. Mulai dari PLBN Entikong, PLBN Terpadu di Distrik Sota, dan PLBN Motaain, agar memastikan ketersediaan dan ketahanan pangan di titik terluar Indonesia.

Dalam arahannya, Jan Maringka yang pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan ini mengungkapkan, upaya menjaga keamanan dan ketahanan pangan di wilayah perbatasan tidak dapat dilakukan Badan Karantina sendiri. Ia meminta semua pihak bersinergi untuk melakukan patroli perbatasan.

“Patroli bersama dengan melibatkan TNI, Polri, CIQ, Badan Pengelola Perbatasan Daerah, Distrik Sebatik,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan Ahmad Mansuri Alfian mengatakan, upaya yang sudah dilakukan dalam menjaga ketahanan pangan di antaranya pemeriksaan di pintu masuk dan keluar. Pemeriksaan tidak hanya dalam bentuk administratif, tetapi juga secara fisik terhadap komoditas pertanian yang dikirim ke Malaysia maupun yang masuk Indonesia.

Nunukan merupakan salah satu wilayah kerja BKP Tarakan. Sehingga pihaknya memperketat pengawasan di wilayah Nunukan, karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Tidak hanya terhadap komoditas pertanian, tetapi juga hewan ternak, demi menjaga keamanan pangan.

“Upaya lain yang dilakukan Karantina, pengawasan dan pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan. Kami juga melakukan pengawalan ekspor terhadap komoditas pertanian,” tutupnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X