TANJUNG SELOR - Barang atau produk ilegal asal Malaysia yang selama ini beredar luas di Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya Bulungan perlu pengawasan aparat kepolisian. Pasalnya, seringkali ditemukan penjualan produk asal Malaysia tanpa memiliki izin edar.
Seperti beberapa waktu lalu, ditemukan puluhan ton produk Malaysia yang dikirim menggunakan kapal kayu masuk ke Bulungan. Menyikapi hal itu, Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar mengatakan, persoalan produk atau barang ilegal yang diperjualbelikan secara bebas masih didalami Polres Bulungan. Namun, pengawasan yang dilakukan cukup terbatas.
Apalagi menyangkut sumber daya manusia (SDM) yang ada di Polres Bulungan. “Masih saya dalami. Apalagi berdasarkan informasi yang beredar memang banyak. Kami sendiri memang belum mendapatkan pemberitahuan resmi seperti apa. Termasuk di jajaran Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bulungan,” terangnya, Selasa (15/11).
Lanjut dia, yang perlu dijaga ialah pintu perbatasan. Sebab barang ilegal itu masuk melalui perbatasan Indonesia-Malaysia. Di Bulungan, hanya jalur masuknya yang diketahui melewati daerah lain. Mengawasinya, memerlukan kerja sama dan koordinasi antarwilayah.
Bahkan, mengawasi seluruh perairan di Bulungan juga cukup sulit. Karena SDM yang ada belum memadai. “Kalau kami mendapatkan informasi, akan lakukan penindakan. Jadi harus dilakukan maping dengan benar,” ujarnya.
Dibutuhkan partisipasi masyarakat, dalam membantu mengawasi persoalan barang ilegal. Sebab, SDM yang masih kurang menjadi faktor sulitnya pengawasan. Pelanggaran hukum, tidak hanya dilakukan dan diselesaikan polisi saja. Polisi memang paling depan, namun dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen yang ada.
“Itu yang kita harus tetapkan. Bekerja sama dengan masyarakat dan seluruh elemen. Agar ketika ada ditemukan barang ilegal, bisa langsung dilakukan penindakan,” tegasnya. (fai/uno)
