Brikarespat untuk Kejahatan Intensitas Tinggi

- Kamis, 17 November 2022 | 12:39 WIB
SIMULASI: Komandan Sat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Noor Hudaya simulasikan laporan masyarakat melalui aplikasi.
SIMULASI: Komandan Sat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Noor Hudaya simulasikan laporan masyarakat melalui aplikasi.

TARAKAN - Satuan Brimob Polda Kaltara meluncurkan aplikasi Brimob Kaltara Respons Cepat (Brikarespat), bertepatan dengan HUT Brimob, pada Senin (14/11) lalu.

Brikarespat ini merupakan aplikasi pelayanan masyarakat dari Brimob Polda Kaltara, untuk merespons beberapa keluhan masyarakat secara langsung. Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya mengatakan, aplikasi ini merupakan terobosan dari Brimob Polda Kaltara.

Sebelumnya Polda Kaltara juga meluncurkan aplikasi online Siaga Presisi Polda Kaltara (SIP). Untuk laporan kecelakaan lalu lintas dan kejahatan kecil hingga sedang.

“Kalau Brikarespat ini untuk laporan kejahatan berintensitas tinggi. Artinya, dalam penyelesaian laporannya harus merupakan orang yang memiliki kemampuan khusus di bidang persenjataan. Seperti misalnya bom dan lainnya,” ujarnya, belum lama ini.

Respons aplikasi Brikarespat, kata dia bisa sampai 10 menit. Namun, pihaknya melatih anggotanya untuk bisa lebih cepat atau time respons sesuai target. Dari aplikasi ada command center. Dengan melihat dan memastikan siapa polisi terdekat, untuk segera merespons lebih cepat hingga personel Brimob merapat.

Masyarakat juga diminta untuk jangan ragu. Hanya saja ia berharap, masyarakat yang melaporkan juga memiliki identitas jelas, sehingga mudah terdata. Terlebih lagi saat laporan disampaikan, semua data te-record. Kinerja Brimob ini, agar masyarakat bisa terlayani dengan baik termasuk kecepatan pelayanan.

“Kami berupaya secepat mungkin, 5 sampai 10 menit harus ditangani. Apalagi untuk kejahatan intensitas tinggi. Seperti kerusuhan beda lagi, ada pasukan pengurai masa. Nanti kami buat simulasi di awal sampai pertengahan Desember. Mulai dari polisi biasa di SPKT untuk laporan cepat hingga ke penjinakan bom dan penanganan laporan terorisme,” tegasnya.

Komandan Sat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Noor Hudaya menambahkan, aplikasi Brikarespat berbasis IT menggunakan teknologi Android. Seluruh anggotanya sudah diwajibkan download sebagai respons cepat jika ada laporan masyarakat.

“Tapi ini kaitannya dengan tugas intensitas tinggi, yang merupakan tugas Brimob. Misalnya ada kejahatan di jalan, seperti dirampok menggunakan senjata tajam (sajam), apalagi senjata api, toko emas atau perampokan lainnya,” ungkapnya.

Selanjutnya, panggilan dari aplikasi ini akan sampai ke anggota yang terdekat untuk merespons dan datang ke lokasi. Namun, jika ancamannya lebih tinggi. Maka akan lapor ke Siaga Brikarespat di Sat Brimob Polda Kaltara, untuk backup tambahan kekuatan.

Semua tergantung dari ancaman yang dilaporkan masyarakat, seperti ancaman bom, terorisme hingga search and rescue (SAR). Terlebih lagi di Kaltara rawan dengan kecelakaan laut di wilayah perairan.

“Masyarakat tinggal pencet saja, misalnya kejadiannya kecelakaan air atau kebakaran hutan, lahan. Asalkan tugas pokok Brimob. Makanya dibatasi ada hal apa saja yang bisa dilaporkan. Sudah disosialisasikan ke masyarakat dan beberapa instansi. Kami respons, kalau tidak respons aplikasinya di kami bunyi terus, sampai dinyatakan selesai,” pungkasnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X