TARAKAN - Sebanyak 25 orang awak media dari Kaltara dijadwalkan akan mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) di Malang, Jawa Timur, pada 21 November mendatang.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang melepas langsung kontingen dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltara, Kamis (17/11). Setelah sebelumnya kegiatan Porwanas sempat tertunda akibat Covid-19, Gubernur meminta agar protokol kesehatan (prokes) tetap dijaga selama pertandingan berlangsung.
Bahkan, Gubernur pun meminta agar seluruh kontingen selalu kompak dan menjaga fisik.
“Sportif selama menjalankan kegiatan Porwanas di Malang dan jaga nama baik Kaltara. Mudahan di Porwanas selanjutnya Kaltara bisa mengikuti seluruh cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Semoga seluruh cabor yang diikuti ada medali yang didapatkan,” harap Zainal.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltara (Dispora) Obed Daniel Lumban Tobing mengatakan, Porwanas digagas wartawan olahraga yang mengikuti PON pada tahun 1981 di Jakarta. Tujuannya, untuk mengisi panji olahraga nasional dan mempererat keakraban antara profesi wartawan seluruh Indonesia.
“Kontingen PWI Kaltara akan berlaga di 7 cabor, dari 10 cabor yang dipertandingkan. Ditambah nomor lomba jurnalistik dan jurnalistik foto,” sebutnya.
Seluruh atlet kontingen yang bertanding merupakan putra putri terbaik di Kaltara, yang merupakan anggota PWI Kaltara. Meski sebenarnya wartawan tidak diciptakan untuk menjadi olahragawan handal. Tetapi tetap berharap kontingen Porwanas bisa memberikan hasil yang terbaik.
Semua memiliki kesempatan yang sama, siapa yang siap maka akan lebih unggul. Ia berharap, kontingen Kaltara bisa menampilkan yang terbaik di pertandingan. “Saya mengutip kata bijak, hal terpenting dalam kompetisi olahraga bukan hanya tentang kemenangan, tetapi pada niatan berpartisipasi dan persahabatan. Sama halnya dengan hidup tentunya, bukan untuk saling menaklukkan. Tetapi untuk menjalin kebersamaan dalam perjuangan menuju tatanan hidup yang sejahtera dan beradab,” tegasnya.
Sementara itu Ketua PWI Kaltara Nicky Saputra Novianto mengungkapkan, Porwanas sudah digelar sejak tahun 1983 di Semarang. Porwanas digelar sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), jadi seperti menguji coba venue sebelum PON diadakan.
“Tahun 2020 harusnya Porwanas sudah harus digelar. Tetapi karena waktu itu Papua belum siap karena venue masih dalam persiapan PON Papua, maka ditunda. Ditambah lagi adanya Covid-19, sehingga Jawa Timur bersedia mengambil di tahun 2022,” bebernya.
Pemberangkatan Porwanas pertama kalinya untuk PWI Kaltara ini, ia membawa 22 wartawan untuk mengikuti 7 cabor ditambah ofisial. Yakni, futsal, bulutangkis, tenis meja, catur, E-Sport, atletik, karya jurnalistik tulis dan karya jurnalistik foto.
“Semua wartawan memprioritaskan media lokal di Kaltara, terdiri dari Radar Tarakan 6 orang, Benuanta 4 orang, Koran Kaltara 3 orang, Harian Rakyat Kaltara 2 orang. Sebelum atlet PON mencoba venue, wartawan yang akan menguji coba venue ini. Sebenarnya kami target 35 orang, sedangkan di daerah lain bisa mencapai 50 orang,” tandasnya. (sas/uno
