Produksi Bawang Merah Masih Terbatas

- Jumat, 25 November 2022 | 13:27 WIB
DARI LUAR BULUNGAN: Pemkab Bulungan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan bawang merah.
DARI LUAR BULUNGAN: Pemkab Bulungan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan bawang merah.

TANJUNG SELOR – Untuk melepas ketergantungan pemenuhan bahan pokok dari daerah lain, Kabupaten Bulungan berupaya bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti kebutuhan bawang merah, yang saat ini permintaan di pasaran cukup tinggi.

Bahkan, menjadi salah satu komoditas yang rawan mengalami perubahan harga menjelang hari besar keagamaan. Ketergantungan dari daerah di luar Bulungan, diakui Bupati Bulungan Syarwani. Apalagi untuk produksi bawang merah masih minim.

Sehingga untuk menopang kebutuhan masyarakat dan pasar, masih andalkan wilayah lain yang produksinya melimpah. “Kalau bawang merah belum bisa kita maksimalkan dan tergantung pengiriman dari Pulau Jawa maupun Sulawesi,” ujar Bupati Bulungan Syarwani, belum lama ini.

Dikarenakan masih tergantung dari daerah lain, banyak kendala dan hambatan berkaitan stabilitas harga. Ketika terjadi perubahan alur distribusi ataupun kenaikan ongkos transportasi. Maka ini menyebabkan potensi terjadi kenaikan harga bahan pokok di pasaran.

“Keterlambatan pengiriman mungkin karena faktor alam. Ataupun pemenuhan BBM bagi transportasi angkutan mengalami terbatas. Sehingga bisa menimbulkan keterlambatan masuknya barang ke Bulungan,” jelasnya Syarwani.

Dengan keterlambatan pengiriman pun berdampak tidak baik. Baik itu yang menggunakan transportasi laut maupun darat. Sehingga ketika barang tersebut masuknya lambat. Maka fluktuasi harga bahan pokok di Bulungan ikut terganggu.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Bulungan Zakaria mengakui hal yang sama. Penyumbang bahan pokok di pasaran masih ketergantungan dengan daerah lain. Bahkan tidak hanya bawang, sayur sekalipun masih didatangkan dari Berau, Kaltim.

“Untuk harga bawang merah di pasaran saat cenderung normal. Biasanya komoditas ini bisa berubah harga, ketika ada kendala dalam pengiriman ataupun ketersediaan yang terbatas. Kita berharap para pedagang bisa menjualnya dengan harga yang wajar,” harapnya. (*/mts/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X