Pentingnya Menjaga dan Lestarikan Naskah Kuno

- Jumat, 25 November 2022 | 13:37 WIB
NASKAH KUNO: Pelaksanaan FGD dengan tema peningkatan peran masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian dan pendaftaran naskah kuno yang diselenggarakan DPK Kaltara, di Hotel Luminor Tanjung Selor, Kamis (24/11).
NASKAH KUNO: Pelaksanaan FGD dengan tema peningkatan peran masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian dan pendaftaran naskah kuno yang diselenggarakan DPK Kaltara, di Hotel Luminor Tanjung Selor, Kamis (24/11).

TANJUNG SELOR - Pengelolaan naskah kuno di Indonesia, termasuk di antaranya di Kalimantan Utara (Kaltara) sangatlah diperlukan.

Mengingat fakta sejarah bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan naskah kuno. Baik itu peninggalan suku-suku maupun kerajaan-kerajaan di Nusantara. Melihat pentingnya naskah kuno, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK), melakukan identifikasi dan menghimpun naskah kuno yang ada di Kaltara.

Kepala DPK Kaltara Ramli melalui Sekretaris DPK Asnawi mengatakan, naskah kuno barang sangat berharga. Karena bernilai penting dalam kebudayaan daerah, sejarah dan ilmu pengetahuan.

“Naskah kuno berisi tentang budaya lokal atau local wisdom dan local genius. Juga ada banyaknya kearifan lokal di Kaltara. Ini penting untuk dijaga dan diabadikan,” ujarnya pada acara FGD bertema peningkatan peran masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian dan pendaftaran naskah kuno di Hotel Luminor Tanjung Selor, Kamis (24/11).

Salah satu bentuk upaya untuk melestarikan naskah kuno, dengan melakukan sosialisasi dalam mengidentifikasi keberadaan naskah kuno yang ada di masyarakat. Dengan harapan, masyarakat turut menjaga naskah kuno yang dimilikinya.

Dikatakan, penghimpunan dan identifikasi naskah kuno merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi DPK Kaltara. Hal tersebut, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan perpustakaan.

Asnawi mengatakan, perpustakaan berfungsi sebagai wadah perawatan dan pelestarian warisan budaya bangsa kepada masyarakat. “Melestarikan bahan pustaka pada prinsipnya, berarti melestarikan kekayaan informasi suatu bangsa untuk kepentingan jangka panjang,” ungkap dia.

Perpustakaan, lanjutnya, memiliki berbagai koleksi. Salah satunya koleksi yang disimpan di perpustakaan berupa naskah kuno. Naskah kuno atau dalam bahasa Inggris disebut manuscript dan dalam bahasa Belanda disebut handscript.

Asnawi mengatakan, naskah kuno sebagai warisan budaya bangsa hendaknya dijaga dan dilestarikan. Karena di dalam naskah manuskrip ini berisi nilai informasi yang tinggi. Salah satu naskah kuno yang dimiliki Kaltara yakni Surat dari Sultan Aji Muhammad kepada pemerintah Belanda di Batavia, bertanggal 18 Juli 1808.

Dokumen ada di Arsip Nasional Republik Indonesia. Salah satu bentuk upaya pelestarian naskah manuskrip, dengan melakukan kegiatan konservasi.

“Ada beberapa alasan penting dilakukannya konservasi naskah manuskrip. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain faktor biologi, kimia, fisika, manusia dan bencana alam,” sebut Asnawi.

Adapun tujuan utama dari identifikasi dan penghimpunan, serta memetakan naskah kuno ini. Antara lain untuk membangun pangkalan data naskah kuno, meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat Indonesia. Terhadap naskah kuno, serta melestarikan dan mendayagunakan naskah kuno.

“Kenapa naskah kuno ini penting dijaga. Naskah kuno memiliki banyak manfaat. Selain sumber informasi berbagai jenis ilmu pengetahuan. Naskah kuno merupakan kebanggaan suatu masyarakat atau daerah,” tuturnya. (uno2)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X