TANJUNG SELOR - Peredaran barang ilegal asal Malaysia yang tidak memiliki izin, masih ditemukan masuk ke Kalimantan Utara (Kaltara).
Meskipun sudah ada penindakan, namun tim gabungan yang terdiri dari Disperindagkop dan UKM Kaltara, TNI/Polri telah mengamankan sejumlah barang ilegal asal Malaysia tersebut. Bahkan, barang ilegal tersebut diperjualbelikan secara terang-terangan di masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 092/Maharajila Brigjen TNI Ari Estefanus mengatakan, akan terus melakukan pengamanan di perbatasan. Ia mengakui, banyak informasi mengenai barang ilegal asal Malaysia masuk dari wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kaltara. Seperti dari Sebatik, Nunukan dan wilayah perbatasan di Malinau.
“Melalui Satgas Pamtas, peningkatan pengamanan akan menjadi perhatian satuannya. Agar barang ilegal tak mudah masuk ke wilayah Indonesia, khususnya di Kaltara,” jelasnya, Jumat (25/11).
Pihaknya akan memperketat dan mewaspadai semua jalur yang ada. Sehingga perlintasan barang ilegal bisa tereliminasi. Rutinnya pengamanan dan pengawasan wilayah perbatasan menjadi fokus Korem 092/Maharajalila. Sebab, banyaknya barang ilegal asal Malaysia yang masuk ke Kaltara, perlu penanganan khusus.
Pada pertengahan November lalu, anggota TNI AD bersama jajaran instansi lainnya berhasil menggagalkan percobaan peredaran narkoba di Indonesia. Bersama tim gabungan, berhasil menangkap dua wanita sebagai kurir sabu.
“Jadi pengamanan di perbatasan itu tetap kita lakukan. Ini upaya memberantas peredaran barang ilegal maupun narkotika,” tutupnya. (fai/uno)