TANJUNG SELOR – Peningkatan jalan nasional di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) saat ini masih dilakukan. Secara keseluruhan, panjang jalan nasional, sesuai Surat Keputusan (SK) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara awalnya sekitar 585 kilometer (KM).
Akan tetapi, awal tahun 2022 dikeluarkan SK terbaru dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ada beberapa ruas jalan, baik yang statusnya provinsi maupun kabupaten diupgrade ke jalan nasional. Sehingga pada saat ini, panjang ruas jalan nasional sudah sekitar 640 km.
“Jumlah itu tersebar di kabupaten dan kota yang ada di Kaltara. Semua jalan yang sudah dilakukan pengaspalan, nanti akan ditetapkan menjadi jalan nasional. Artinya sudah selesai, bukan lagi urusan pembangunan. Sehingga SK-nya pun sudah berubah,” jelas Kepala BPJN Wilayah Kaltara Zamzami saat ditemui, Rabu (30/11).
Ruas jalan yang diupgrade statusnya seperti Jalan Aki Balak dan Jalan Haji Iskandar yang berlokasi di Kota Tarakan. Saat ini, di Kota Tarakan sudah ada empat ruas yang telah ditetapkan menjadi jalan nasional.
“Alhamdulillah, saat ini pemantapan jalan nasional sudah mencapai 93 persen. Ini kenaikannya sangat signifikan. Beberapa paket kegiatan yang tengah dikerjakan, diharapkan bisa berjalan lancar. Sehingga secara kemantapan jalan nasional di Kaltara bisa mencapai 100 persen,” harap Zamzami.
Paket pengerjaan jalan yang masih terlaksana, seperti Jalan Poros Bulungan-Berau. Dengan panjang mencapai 49 km. Dari 49 kilometer itu, yang belum diperbaiki sekitar 12 kilometer. Termasuk yang sempat dikeluhkan pengendara soal jalan becek.
Menurut Zamzami, kondisi itu pasti terjadi karena memang masih proses membangun. Sehingga kendaraan sulit melintas, ketika kondisinya hujan. “Tapi setelah dilakukan perbaikan, kendaraan sudah bisa melintas dengan lancar tanpa ada hambatan,” ungkapnya.
Progres pengerjaan jalan dipastikan tahun depan sudah tuntas. Ketika rampung, secara otomatis kemantapan jalan nasional di Kaltara mengalami kenaikan. (*/mts/uno)
