Aksi Pengeroyokan Berhasil Dimediasi

- Jumat, 2 Desember 2022 | 07:39 WIB
BERAKHIR DAMAI: Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Iptu Edy Lubis menunjukkan surat pernyataan mediasi antarkelompok yang bersinggungan, Kamis (1/12).
BERAKHIR DAMAI: Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Iptu Edy Lubis menunjukkan surat pernyataan mediasi antarkelompok yang bersinggungan, Kamis (1/12).

TARAKAN - Pengeroyokan antarremaja terjadi di Jalan Hasanuddin sekira pukul 10.00 Wita, Rabu (30/11). Diduga pemicu terjadinya perkelahian hanya karena masalah saling ejek.

Akibat pengeroyokan ini, puluhan orang keluarga korban mendatangi Polres Tarakan malamnya. Untuk meminta pelaku diamankan dan diproses pidana. Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Iptu Edy Lubis mengatakan, sebenarnya upaya penyelesaian kasus pengeroyokan sudah dilakukan sejak Rabu (30/11).

Setelah pihaknya menerima informasi pengeroyokan, sudah ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian membawa tiga saksi. “Disebut siapa saja pelakunya, ada beberapa orang. Termasuk di dalamnya ada pelajar. Kami panggil dan datangi tokoh masyarakat, supaya hadir pelakunya. Tetapi sampai sore (Rabu) tidak hadir. Ternyata malam hari, sekira pukul 19.30 Wita datang massa dari pihak korban,” jelasnya, Kamis (1/12).

Tuntutan dari pihak korban, agar pelaku segera dihadirkan dan ditangkap. Kepolisian sempat menghubungi tokoh masyarakat, untuk datang ke Polres Tarakan membawa para pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban. Setibanya di Polres Tarakan, ditemukan dan disepakati damai dengan dibuatkan pernyataan. Biaya berobat ditanggung pihak pelaku.

“Tapi tidak dicantumkan berapa biayanya. Nanti tergantung kesepakatan kedua belah pihak,” jelasnya.

Sebenarnya, permasalahan yang melibatkan pelajar ini sudah disampaikan kepada pihak sekolah. Namun pihak sekolah tidak hadir ke Polres Tarakan, untuk memenuhi panggilan kepolisian.

“Kami sudah ingatkan kepada orangtua yang anaknya pelajar, supaya anaknya dibina. Jangan sampai berkeliaran di jam sekolah, apalagi sampai ada permasalahan seperti ini,” ungkapnya.

Dari keterangan korban, sebenarnya dikeroyok karena salah sasaran. Korban melintas di depan para pelaku yang terdiri dari gabungan pelajar dan mahasiswa, kemudian dicegat. Para pelaku menanyakan perihal perbuatan korban yang menurutnya mengejek para pelaku, di hari sebelumnya.

Namun, korban mengaku tidak tahu hingga akhirnya malah terlibat adu mulut. Korban pun akhirnya menjadi korban pengeroyokan. Ketua RT setempat yang berusaha mendamaikan juga tidak berhasil, bahkan sempat didorong salah satu pelaku.

“Korban ini dua orang dan tidak tahu menahu, cuma lewat saja tapi dicegat. Akhirnya, terjadilah pengeroyokan. Korban juga sempat dibawa ke RSUD dr H Jusuf SK untuk dilakukan visum, tapi sudah damai,” tuturnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X