TANJUNG SELOR - Pembangunan kawasan industri di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, membutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM).
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan salah satu perusahaan pengelola kawasan industri, tenaga kerja lokal di Kaltara tidak bisa terserap 100 persen. Analisis Kebijakan Ahli Muda Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara Rahman Putrayani mengungkapkan, pembahasan bersama pihak pengelola kawasan industri bukan hanya pada nilai investasi saja. Melainkan membahas mengenai SDM yang ada nantinya.
PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) telah melakukan pemetaan tenaga kerja yang dibutuhkan. SDM lokal Kaltara, hanya akan terserap 7 persen dari kebutuhan yang ada.
“Tujuh persen dari kebutuhan 150 ribu orang. Memang targetnya seperti itu, untuk dalam kawasan PT KIPI,” jelasnya, Minggu (11/12).
Menurut dia, sulit mendapatkan SDM lokal di Kaltara yang sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Berdasarkan pemetaan, SDM yang diserap yakni 7 persen di Kaltara, 20 persen Sulawesi dan 30 persen di Jawa. Sisanya dari daerah lain di Indonesia, bahkan tenaga asing.
“Untuk penyerapan tenaga kerja lokal di Kaltara, terbanyak di Bulungan dan Tarakan. Kalau melihat jumah 7 persen itu, kita harus berupaya meningkatkan kompetensi dan SDM yang ada,” ungkapnya.
Saat ini, sudah ada penyiapan tenaga kerja atau SDM mendukung kawasan industri. Ada pelatihan yang dilakukan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia). Pihak Apindo menyiapkan SDM dengan pelatihan Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Sudah ada puluhan orang mengikuti pelatihan tersebut.
Kemudian, PT KIPI juga melakukan kerja sama dengan Universitas Kaltara dalam penyiapan tenaga lokal. Dengan membuka kelas Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris.
“Ini yang menjadi upaya dalam menyiapkan tenaga lokal atau SDM di Kaltara. Harapan kita, yang 7 persen ini bisa meningkat. Sehingga lebih banyak dibutuhkan tenaga lokal kita,” tuturnya. (fai/uno)