TANJUNG SELOR - Sebagai antisipasi terhadap kasus Demam Berdarah (DBD) di Tanjung Selor, masyarakat diminta agar selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan mengoptimalkan pemberantasan jentik dan nyamuk melalui proses fogging. Itu dilakukan dengan menyasar pemukiman padat penduduk dan areal yang rawan perkembangbiakan nyamuk. Fogging biasanya dilakukan atas permintaan masyarakat atau inisiatif pemerintah daerah melalui dinas terkait.
Beberapa waktu lalu, petugas fogging dari Dinkes menyasar di beberapa titik lokasi di Tanjung Selor. Salah satunya di Jalan Salak. “Proses fogging dilakukan dengan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Bulungan. Upaya ini saya rasa sebagai langkah antisipasi terhadap penyakit demam berdarah,” ucap Anjelia salah seorang warga di Jalan Salak , Minggu (18/12).
Menurut Anjelia, proses fogging mestinya rutin dilakukan. Apalagi pada saat musim hujan seperti saat ini. “Kalau berbicara kebersihan, kita ingin dan mastikan bahwa lingkungan bersih. Tapi, potensi pengembangan nyamuk dan jentik bisa melalui banyak wadah,” ujarnya.
Sementara itu, Petugas fogging yang namanya enggan dikorankan mengatakan ada beberapa kendala saat dilakukan fogging. Masyarakat belum sadar atas pentingnya proses fogging di lingkungan mereka. Sehingga, ketika ingin lakukan fogging, ada sebagian warga yang menolak.
“Tapi, begitu dijelaskan mereka akhirnya menyetujui. Artinya, hanya perlu komunikasi saja. Sehingga tidak menimbulkan miskomunikasi,” terangnya. Pihaknya menginginkan supaya di Bulungan bebas dari ancaman demam berdarah. (*/mts/uno)