TANJUNG SELOR – Klasemen perolehan medali sementara Pekan Olahaga Provinsi (Porprov) I Kaltara hari kelima, Kabupaten Bulungan masih menempel Kota Tarakan dengan berada di peringkat dua.
Berdasarkan rilis hingga pukul 20.00 Wita, Rabu (21/12), perolehan medali Bulungan saat ini 204 (71 emas, 58 perak dan 75 perunggu). Peringkat teratas masih diduduki Tarakan dengan 327 medali (122 emas, 108 perak dan 97 perunggu). Sementara di peringkat ketiga ada Kabupaten Nunukan yang mengumpulkan 194 medali (45 emas, 60 perak dan 89 perunggu).
Perolehan pundi-pundi medali emas dari Bulungan, salah satunya diperoleh dari cabang olahraga (Cabor) e-Sport untuk kategori Mobile Legends. Perlombaan yang berlangsung di Gedung Diklat Bulungan, pada Selasa (20/12) malam, Bulungan berhasil menundukkan Tarakan, skor 3-0, pada pertandingan yang mengusung Best of Five (BO5).
Jalannya pertandingan pun terbilang sengit, karena kedua tim saling membalas serangan. Game pertama yang berlangsung selama 19 menit dimenangkan Bulungan, berkat Wanesa dan Gusti yang mendominasi permainan dengan hero Badang dan Cecilion-nya.
Sementara di game kedua, yang berjalan selama sekitar 25 menit. Bulungan kembali meraih kemenangan dan membuat skor menjadi 2-0. Kali ini, Wanesa menggunakan Leomord serta Gusti dengan Pharsa-nya berhasil membuat tim Tarakan tak berdaya.
Bulungan lantas mengakhiri laga Grand Final dengan waktu singkat, yaitu 16 menit. Dengan permainan agresif dari Wanesa yang menggunakan hero Badang serta Gusti dan Rifky menggunakan hero Xavier dan Iritel.
Kapten tim MLBB Bulungan Wanesa mengatakan, raihan ini tak terlepas dari kerja keras tim yang begitu giat mempersiapkan diri selama beberapa waktu terakhir. “Alhamdulillah hasilnya maksimal dan kita bisa dapat emas. Insya Allah kami sudah siap hadapi Pra PON,” singkatnya.
Hasil mengejutkan diraih Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bulungan, yang keluar sebagai juara umum. Berlomba di Stadion Andi Tjatjo Tanjung Selor, Rabu (21/12), Bulungan memperoleh 26 medali (10 emas, 8 perak dan 8 perunggu). Disusul Kabupaten Malinau dengan 18 medali (8 emas, 7 perak dan 3 perunggu).
Kontingen Tarakan harus puas berada diperingkat ketiga dengan torehan 22 medali (7 emas, 9 perak dan 6 perunggu). Urutan keempat menjadi milik Kabupaten Tana Tidung (KTT) dengan 22 medali (7 emas, 7 perak dan 8 perunggu). Sementara Nunukan harus puas berada paling akhir, yang mengumpulkan 23 medali (5 emas, 6 perak dan 12 perunggu).
Ditemui usai penggalungan medali, Ketua PASI Bulungan Andi Basri mengakui, tidak memiliki target pada cabor Atletik sebagai juara umum. Hanya memberikan pengertian kepada atlet, agar menjaga mental dan fisik.
“Secara fisik ada, maka dapat menunjang saat berlomba. Itu yang kami tekankan kepada atlet,” ujar Andi Basri.
Meskipun Bulungan tampil sebagai juara umum, namun PASI Bulungan belum merasa puas. Dikarenakan ada dua atlet Bulungan yang tidak bisa bertanding. Seharusnya bisa mendulang 6 medali emas dari dua atlet tersebut, untuk putra dan putri.
“Hanya karena persoalan tempat tinggal, sehingga kedua atlet lantas didiskualifikasi. Padahal kedua atlet ini memang merupakan atlet kita dari dulu di Tarakan. Bahkan ber-KTP Tarakan,” jelasnya.
Menurut Andi Basri, atlet ini meneruskan kuliah di luar Kaltara. Hal yang disayangkan, kedua atlet tidak bisa bertanding karena sehari sebelum Porprov baru diberitahu. Sehingga pengurus PASI Bulungan merasa kecewa dengan tim keabsahan atlet.
“Harusnya bisa disampaikan seminggu sebelum Porprov. Sehingga kami bisa mencari pengganti atlet yang tak bisa bertanding itu,” tuturnya.
Padahal, lanjut Andi Basri, jika kedua atlet bisa bertanding. Maka perolehan medali emas Bulungan bisa menjadi 17 emas. Andi Basri mengingatkan kepada atlet atas pencapaian Porprov ini. Agar tidak euforia berlebihan dan tetap junjung tinggi sportivitas.
“Ke depannya Pra PON 2023, kami akan memperjuangkan dua atlet yang tak bertanding di Porprov ini bisa masuk untuk mewakili Kaltara,” harapnya.
Selanjutnya, pada cabor Binaraga yang digelar di Gedung Wanita Tanjung Selor. Tarakan masih terlalu tangguh untuk bisa dikalahkan dari kabupaten lainnya. Pasalnya, pada cabor tersebut, Tarakan tampil sebagai juara umum. Dengan torehan 4 emas dan 1 perak. Berada diurutan kedua Kabupaten Nunukan dengan 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Disusul Bulungan yang memperoleh 2 perak dan 4 perunggu. Selanjutnya, Malinau dengan 2 perak 1 perunggu.
Manager Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Tarakan Adinata Kusuma merasa puas dengan hasil yang didapatkan. “Alhamdulillah kami bisa meraih juara umum dengan 4 medali emas dan 2 perak,” ujarnya.
Adinata berharap ke depan, agar olahraga binaraga bisa diperhatikan. Karena dia menilai, binaraga bukanlah olahraga yang murah. Pasalnya, atlet butuh diet yang ketat, vitamin hingga suplemen yang banyak. Pada pelaksanaan Porprov perdana ini, PBFI Tarakan menargetkan bisa merebut 6 medali emas.
Dengan torehan medali yang diraih ini, PBFI Tarakan masih butuh evaluasi. Mengingat, pada tahun depan itu bakal terlaksana Pra PON. “Kita tetap lakukan evaluasi terhadap atlet yang sudah meraih juara di Porprov ini. Apalagi persaingan antarkabupaten ini cukup ketat, terutama Kabupaten Nunukan. Kami pun yakin, atlet kami bisa bertanding di PON 2024 mendatang,” tuturnya.
Sementara di cabor Catur, Tarakan berhasil menyabet juara umum. Tak tanggung-tanggung Tarakan berhasil membawa 8 emas, 5 perak dan 1 perunggu. Manager Catur Tarakan Erick Hendrawan mengaku, menargetkan beberapa nomor pertandingan dikategori putra untuk menjadi lumbung medali pada kejuaran lain dan Pra Pekan Olahraha Nasional (PON). Untuk meningkatkan kejayaan catur di Tarakan, pihaknya akan menghadirkan pelatih yang berkualitas.
“Kami akan fasilitasi pelatih dan buatkan program pembinaan jangka panjang, bisa promosi dan degradasi. Karena tak semua paham,” ujarnya usai tiba di Kota Tarakan, Rabu (21/12).
Raihan prestasi ini juga menjawab semua keraguan dari beberapa pihak, yang melihat pengurus Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Tarakan yang sempat mati suri. Tak ingin mengecewakan atlet, pihaknya berkomitmen sudah menyediakan bonus.
“Ya sesuai dengan kemampuan kami, tahun 2023 Insya Allah kami mendapatkan bapak asuh Percasi. Guna menunjang pembinaan dan pelatihan atlet kami. Harapannya semoga atlet kami bisa profesional dan mengangkat nama Tarakan serta Kaltara,” harapnya.
Pada ajang Porprov I Kaltara ini untuk membentuk kerangka atlet jelang Pra PON dan PON mendatang. Ia juga mengakui, sudah menargetkan juara umum dalam permainan olahraga papan ini.
“Awal hitungan kami hanya 5 emas dan sudah bisa kunci juara umum. Alhamdulillah kita dapat 8 emas, 5 perak dan 1 perunggu. Kalau kekuatan catur sudah merata di setiap daerah, kami juga tidak bisa berpuas diri,” jelasnya.
Ketua Percasi Tarakan Ahmad Yani mengatakan, persiapan sebelum ajang Porprov telah melibatkan pelatih yang bersertifikat. Kendati latihan yang digelar untuk para atlet hanya sekitar 10 hari menjelang perhelatan kegiatan olahraga ini.
“Ini juga kontribusi dari keluarga besar atlet ada yang membantu. Ini sesuatu yang luar biasa. Ya kami berharap dengan ini dapat menggairahkan catur sebagai icon. Untuk membina olahraga prestasi khususnya di Tarakan,” singkatnya.
Salah seorang atlet catur Tarakan Syalom Katalea mengakui, Porprov I Kaltara merupakan pertandingan pertamanya dan berhasil meraih 1 emas dan 2 perak. Ia juga tidak mendapat kesulitan yang berat, dalam menghadapi atlet dari kontingen lain. “Kesulitan tidak ada sih, cuma persiapan kemarin itu ya tidur cukup makan makanan yang bergizi,” tuturny. (uno2/sas/uno)