TARAKAN - Hari terakhir pencarian tim SAR gabungan, akhirnya berhasil menemukan korban Nasyudin sekira pukul 12.15 Wita, Kamis (22/12).
Namun sayang nyawa Nasyudin sudah tidak dapat tertolong, saat sudah tersangkut di jaring. “Awalnya informasi penemuan korban dari nelayan yang melintas dan langsung melaporkan ke personel Polairud Polda Kaltara yang secara kebetulan tengah melakukan patrol,” kata Direktur Polairud Polda Kaltara, Bambang Wiriawan melalui Kasubdit Patroli AKBP Suryanto, Kamis (22/12).
Informasi dari masyarakat, tubuh korban menyangkut di jaring. Setelah mendapat laporan, personel Polairud Polda Kaltara mendatangi TKP di sekitar Pulau Keciak, Kabupaten Bulungan atau sejauh 30 menit perjalanan dari perairan Tarakan. Bahkan personel kantor SAR Tarakan turut menuju TKP.
“Karena korbannya nyangkut di jaring dan mesin ketintingnya itu masih nyangkut dengan korban. Tadi kami langsung evakuasi. Karena kami tidak bisa sendiri, akhirnya Basarnas juga datang,” ungkapnya.
Kondisi terakhir korban disebutkan AKBP Suryanto sudah tidak bernyawa dan langsung dievakuasi ke RSUD dr H Jusuf SK bersama pihak keluarga korban. Sementara itu, Kepala Kantor SAR Tarakan Syahril melalui Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan Dede Hariana mengatakan, korban ditemukan sejauh 14 nautical mile dari TKP di sekitar perairan Pulau Keciak.
“Kondisi korban bajunya terlilit dengan mesin propeller atau mesin yang ada pada ketintingnya. Jadi kami evakuasinya agak susah,” bebernya.
Dengan ditemukannya korban, tim SAR gabungan resmi menutup operasi pada pukul 13.30 Wita. Saat pencarian selama 7 hari, pihaknya juga menggunakan alat yakni echosounder untuk mendeteksi suatu keadaan di dasar laut.
“Sejauh ini kami gunakan (echosounder) di hari pertama. Tapi di hari kedua sudah tidak efektif. Korban tidak ada luka cuma menyangkut di mesin bajunya. Saat evakuasi, kami juga butuh tenaga ekstra. Kami sempat potong bajunya agar terlepas dari lilitan,” pungkasnya. (sas/uno)