TARAKAN - Kedatangan penumpang tahun 2022 mengalami pertumbuhan 6,69 persen dibanding tahun lalu. Tercatat, untuk keberangkatan penumpang di Bandara Juwata Tarakan mengalami pertumbuhan signifikan dengan 80,2 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan Ceppy Triono mengatakan, untuk kedatangan tercatat jumlah penerbangan mencapai 16 dibanding tahun 2021 lalu sebanyak 15 penerbangan atau ada pertumbuhan 6,67 persen.
“Untuk penumpang mencapai 88,84 persen peningkatannya. Kalau tahun ini 829, tahun lalu 439,” sebutnya, kemarin (29/12).
Sementara untuk kedatangan penumpang mencapai 17 kali penerbangan dan ada kenaikan 21,43 persen. “Jumlah penumpang yang datang 710 orang masuk ke Tarakan. Naik dari tahun 2021 mencapai 394 orang atau 80,2 persen,” ungkapnya.
Antisipasi lonjakan penumpang sudah terlihat ada peningkatan dari jumlah pesawat yang datang di Bandara Juwata Tarakan. Bahkan per Desember ini, ada peningkatan signifikan di hari biasa.
Sebelumnya, ia menyebut ada kenaikan sempat diprediksi 35-40 persen dari hari normal. Keberangkatan dan kedatangan masih dari rute Balikpapan. Walaupun dari Jakarta dan Surabaya, yang masih transit mengalami kenaikan. Termasuk dari Makassar. Rute Tarakan Balikpapan dan sebaliknya, selalu penuh keterisian penumpang hanya di atas 30 persen.
Hingga 31 Desember nanti, diprediksi menjadi puncak keberangkatan di malam Tahun Baru 2023. Hari normal penumpang mencapai 1.600 sampai 1.800 orang per hari, menyangkut ketersediaan pesawat dan seat.
“Penerbangan saat ini setiap harinya untuk flight di atas 21 sampai 30 flight. Sekarang agak berkurang dari pesawat sejenis profiler dan tergantikan jenis jet. Dulu ada peningkatan jumlah pesawat dan jenis mengecil,” ungkapnya.
Terkait harga tiket, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh maskapai agar membantu masyarakat pada umumnya keterjangkauan harga tiket. “Itu bergantung Airline masing-masing. Tapi dari petugas Posko Nataru, memantau karena harus sesuai tarif batas atas dan batas bawah dan itu harus dipatuhi Airline,” tegasnya. (sas/uno)
