Antrean Truk Mengular Dikeluhkan Warga

- Jumat, 6 Januari 2023 | 02:16 WIB
BELUM TERATASI: Terlihat kondisi antrean truk yang kembali terjadi di SPBU Persemaian sejak 1 Januari lalu saat akan mengisi BBM.
BELUM TERATASI: Terlihat kondisi antrean truk yang kembali terjadi di SPBU Persemaian sejak 1 Januari lalu saat akan mengisi BBM.

TARAKAN - Antrean panjang truk tak hanya terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mulawarman dan Gunung Lingkas. Kini merambah hingga ke SPBU Persemaian di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat, Kamis (5/1).

Warga sekitar hingga pengguna jalan pun mengeluhkan truk yang parkir di badan jalan. Salah seorang warga Gang Jagung RT 08 Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat, Muakbar mengeluhkan truk yang parkir di badan jalan. Sebab, aktivitasnya selama melintas di jalan tersebut sangat terganggu dan terhalang oleh puluhan truk yang mengantre.

“Bayangkan saja, saya pulang kerja pas mau ke rumah waktu malam. Truk itu sudah mulai parkir dari depan kantor Kelurahan Karang Harapan sampai ke SPBU Persemaian. Bisa dibilang sampai 500 meter,” ucapnya.

Ia juga khawatir, jalan sekitar yang minim penerangan bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas oleh pengendara yang melintas. Bahkan di sekitar parkir inap truk, ada jalan berkelok dengan tikungan tajam.

“Di situ posisinya gelap sekali. Tidak ada penerangan. Syukurnya lampu sepeda motor saya terang. Coba kalau orang lain, lampunya mati, bisa nabrak truk. Ini siapa yang mau bertanggung jawab. Polisi, Dishub, Pertamina atau SPBU?,” keluhnya.

Ia mengungkapkan, antrean truk yang parkir diperkirakan sudah terjadi sejak 1 Januari lalu. Memasuki waktu malam hari, truk yang biasanya mengangkut pasir ini sudah mulai mencari tempat mengantre di badan jalan.

Permasalahan antrean yang saat ini terjadi, kata Muakbar, menunjukkan tidak adanya tindakan keseriusan dari stakeholder Pertamina, pemerintah daerah tingkat kota dan provinsi. Dalam menyelesaikan masalah antrean yang sudah terjadi sejak lama.

“Ini bukan pertama kali terjadi, tapi ini baru tersorot oleh media. Sudah lama antrean panjang seperti ini. Mana Wali Kota, gubernur, instansi terkait (Dinas Perhubungan Tarakan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Tarakan, Dinas Perikanan Tarakan dan kepolisian)?. Jangan sampai masyarakat menilai pemerintah tutup mata dengan antrean ini,” tegasnya.

Terpisah, Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut Pertamina Depo Tarakan Azri Ramadan Tambunan menjelaskan, SPBU Mulawarman tak lagi menjadi pemasok Solar di tahun 2023. Hal ini lantaran lembaga penyalur sudah ditunjuk oleh BPH Migas dan SPBU Mulawarman tak lagi jadi pemasok Solar.

“Dulunya ada 9 SPBU yang jadi penyalur, sekarang ada 8 saja. Kalau di SPBU Gunung Lingkas itu masih ada disalurkan, sejak tanggal 1 Januari itu sudah tidak ada lagi, dan adanya hanya BBM non subsidi yang Dexlite,” jelasnya.

Untuk kuota BBM di tahun 2023 terdapat pengurangan sebesar 9 persen. Untuk kendaraan yang mengantre ini, seharusnya menggunakan alokasi BBM Industri karena melakukan pekerjaan melalui perusahaan. Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Tarakan dan aparat kepolisian.

Azri menegaskan, hanya sebagai penyedia yang tidak bisa melakukan penindakan terhadap antrean panjang maupun parkir inap. “Itu harus aparat penegak hukum, jadi belum ada pengalihan ke industri juga. Kami sudah laporan ke Pemkot kalau bisa diimbau ke pelaku usaha. Supaya mereka berpindah ke industri. Karena regulasi juga kelas,” tuturnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X