TANJUNG SELOR – Sepekan pasca pergantian tahun, harga komoditas khususnya ayam potong di Pasar Induk Tanjung Selor masih belum turun. Ayam potong dihargai Rp 53 ribu-Rp 55 ribu per kilogram.
Fitri salah seorang masyarakat mengakui, jika saat ini harga ayam masih mahal. Meskipun harga belum ada penurunan, wanita berusia 27 tahun itu tetap membeli. “Mau tidak mau kami harus tetap membeli, pasalnya ayam ini salah satu makanan yang sering dimakan tiap hari,” singkatnya.
Di lain pihak, salah seorang pedagang di Tanjung Palas Aminah menjelaskan pada momen Natal lalu, harga ayam memang mengalami kenaikan. Bahkan hingga Minggu (8/1), harga ayam potong masih Rp 55 ribu per kg.
“Meski masih tinggi harganya, daya beli konsumen tidak turun. Malah meningkat, apalagi ayam ini kan banyak peminatnya,” ucap wanita berusia 57 tahun itu. Menurut Aminah, terjadinya harga yang tinggi untuk ayam potong ini dikarenakan stok yang kurang. Sehingga harus didatangkan dari Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sementara Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bulungan Sri Rejeki mengakui, harga ayam potong memang masih tinggi di pasaran. Berkaitan stok yang dinilai kurang, memutuskan untuk mengambil dari Berau. Hal itulah yang mengakibatkan harga ayam potong masih mahal. “Ayam biasa diambil di Berau. Ketika Berau kekosongan stok, alternatif lain mengambil di Bontang,” singkatnya. (*/ika/uno)