PENGGUNA Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam sistem pembayaran di Kaltara semakin mengalami peningkatan. Tercatat per November 2022 pengguna Qris mencapai 36.117, angka ini mengalami peningkatan 29.875 pengguna atau sebanyak 478,6 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Teddy Arif Budiman menegaskan, kenaikan pengguna QRIS tidak akan mempengaruhi peredaran uang kartal atau uang tunai. Tren digitalisasi ini tetap akan membuat pihaknya melakukan pencetakan uang.
“Kami akan lihat perkembangan. Tapi sejauh yang saya amati, akan tetap ada uang kartal,” tegasnya, Minggu (8/1).
Bahkan pihaknya terus melakukan ekspedisi ke wilayah perbatasan dan empat kabupaten di Kaltara. Untuk menyuplai uang kartal di wilayah terluar, terdepan, terpencil (3T). Untuk di Kaltara, memprioritaskan penyaluran uang ke Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Sebab banyak pengguna uang kartal di desa tersebut.
“Mereka tinggi permintaannya karena adanya industri baru. Kemudian akan ada pabrik kertas di Tarakan dan pertumbuhan ekonomi di Bulungan dan Nunukan. Maka kebutuhan uang kartal tidak bisa digantikan,” ungkapnya.
Penerapan uang digital ini berperan untuk mengadopsi perkembangan digitalisasi pada semua sektor. Digitalisasi bank sentral, Indonesia masuk sebagai leading dibandingkan negara-negara lainnya. Bekerja sama dengan negara kawasan untuk penggunaan Qris di negara kawasan ASEAN.
“Ke depan kami menargetkan pengguna QRIS di Kaltara akan meningkat sebanyak 42 ribu pengguna QRIS baru,” harapnya.
Tidak hanya menargetkan pengguna QRIS, pihak merchant juga diharap bisa masif melakukan sosialisasi pembayaran digital ini. Ini cukup berhasil, sehingga tidak hanya mendorong pengguna tapi juga merchant UMKM. “Kami selalu dorong itu untuk pengguna UMKM. Pada UMKM kami ada insentif, bebannya itu tidak ada. Ini diperpanjang sampai tahun ini. Hanya mungkin yang jadi kendala edukasi ke UMKMnya. Kami akan terus sosialisasi kepada merchant, untuk menggunakan QRIS dalam metode pembayaran,” tutupnya. (sas/uno)