Frekuensi Penerbangan Perintis Subsidi Dikurangi

- Senin, 9 Januari 2023 | 03:22 WIB
DIRESMIKAN: Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang (kiri) usai menyambut penumpang penerbangan perintis SOA di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (7/1) lalu.
DIRESMIKAN: Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang (kiri) usai menyambut penumpang penerbangan perintis SOA di Bandara Juwata Tarakan, Sabtu (7/1) lalu.

TARAKAN - Adanya penerbangan perintis subsidi ongkos angkut (SOA) oleh maskapai Susi Air diharap mampu menekan harga barang di perbatasan Kaltara. Setidaknya harga bahan pokok di perbatasan sama dengan harga di kabupaten/kota di Kaltara.

“Kalau tidak subsidi ini, kita bisa bayangkan tidak ada angkutan moda transportasi lain. Kecuali udara. Sehingga memang perlu adanya kehadiran subsidi angkutan barang,” tegas Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dalam sambutannya, Sabtu (7/1) lalu.

Ia menjelaskan, adanya SOA ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2016 tentang kriteria dan penyelenggaraan kegiatan angkutan udara perintis. Selain itu, bertujuan untuk mewujudkan angkutan perintis udara yang dapat menghubungkan daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi lain.

“Pada tahun ini koordinator wilayah KPA Tarakan melaksanakan dua kegiatan. Yaitu penerbangan perintis penerbangan 16 rute dan penerbangan perintis kargo 5 rute. Penerbangan subsidi angkutan udara ini sejalan dengan visi misi Pemprov Kalimantan Utara,” jelasnya.

Penerbangan subsidi angkutan udara ini juga menjadi salah satu upaya, untuk penyebaran barang-barang kebutuhan pokok masyarakat secara merata. Juga dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan masyarakat di perbatasan.

Menurut Gubernur, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berupaya keras untuk hadir di tengah masyarakat dan semaksimal mungkin mendengar serta memahami kebutuhan masyarakat. Pemprov menyadari memang diperlukan upaya keras untuk mewujudkan perubahan, kemajuan serta kesejahteraan bagi masyarakat.

“Dalam kesempatan ini, saya kembali mengingatkan kepada kita semua. Mari bergandengan tangan dan saling membantu guna mewujudkan cita-cita kita bersama untuk Bumi Benuanta ini,” harapnya.

Gubernur pun mengajak memperhatikan masyarakat pedalaman yang masih sering mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang relatif lebih mahal. Dikarenakan jasa pengiriman yang mematok harga cukup tinggi. Karena hal ini mengakibatkan masyarakat di pedalaman, merasa kesusahan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Mendengar hal ini, saya merasa sedih dengan kondisi masyarakat pedalaman dan perbatasan. Saya tetap akan berusaha semaksimal mungkin, agar masyarakat di pedalaman dan perbatasan tidak lagi merasa kesulitan. Untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tuturnya.

Gubernur merasa bersyukur adanya penerbangan subsidi angkutan udara ini hadir untuk masyarakat di pedalaman dan perbatasan. “Kepada kita semua dan khususnya jajaran pemerintah daerah, agar terus memantau harga kebutuhan pokok masyarakat pedalaman. Jangan sampai ada oknum-oknum tertentu yang mengambil keuntungan dengan cara yang tidak baik dan merugikan orang lain,” imbau Gubernur.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPBU Juwata Tarakan Ceppy Triono menegaskan rute perintis menghubungkan daerah pedalaman seperti Long Bawan, Long Layu, Binuang, Long Sule, Long Ampung, Long Alango, Long Pujungan ke Kabupaten Malinau, Nunukan, Tarakan maupun ibu kota provinsi di Tanjung Selor.

Sebanyak 1.976 flight penumpang dan 624 flight kargo rencananya akan diterbangkan untuk tahun ini. Dengan target penumpang sekitar 19.500 orang dan 202.000 kg atau sekitar 202 ton kargo.

“Sebagai perbandingan tahun lalu, Alhamdulillah kita bisa melayani masyarakat angkutan perintis penumpang dengan 16 rute dan angkutan perintis kargo 5 rute. Dengan hasil sampai akhir tahun, kita sudah mengangkut hampir 19.000 lebih penumpang dan 231 ton barang kargo,” jelasnya.

Ia mengakui, pada tahun 2023 ini terdapat beberapa perubahan dibandingkan tahun 2022. Terdapat pengurangan frekuensi di beberapa rute, yakni rute Tarakan-Long Bawan. Semula 4 kali seminggu menjadi 2 kali seminggu, rute Nunukan-Long Bawan dari 3 kali seminggu menjadi hanya 1 kali seminggu. Termasuk rute Malinau-Long Apung dari 3 kali seminggu menjadi 2 kali seminggu.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X