TANJUNG SELOR – Seyogianya, Beasiswa Kaltara Unggul disalurkan tahun 2022 lalu. Namun, jadwal penyaluran molor di tahun ini. Seharusnya beasiswa tersebut sudah bisa diterima dan dinikmati para penerima di tahun 2022 lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Teguh Henri Sutanto mengakui, selama proses Beasiswa Kaltara Unggul ada keterlambatan dalam penyalurannya. Apalagi, terdapat beberapa tahapan proses yang membutuhkan waktu. Proses tersebut bisa berakibat fatal, jika tidak dikerjakan secara teliti.
“Sebenarnya 2022 lalu pencairan, dikarenakan adanya verifikasi yang membutuhkan waktu,” terangnya, Kamis (12/1).
Menurut Teguh, verifikasi merupakan tahapan paling penting. Agar beasiswa yang disalurkan tepat sasaran. Sebagai contoh, ketika ada yang mengusulkan beasiswa, maka pihaknya harus memverifikasi langsung ke lapangan. Apakah yang bersangkutan aktif sebagai mahasiswa atau tidak.
“Bisa saja mahasiswa itu sudah tidak masuk kuliah,” imbuhnya.
Kemudian, ada juga rekening bank yang tidak sesuai. Di mana berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, ada penerima yang tidak menerima beasiswa. Dikarenakan rekening bank berbeda dengan yang ditentukan Pemprov Kaltara.
“Semua satu pintu dalam penyaluran. Jadi itu semua harus diverifikasi. Tidak hanya berkasnya saja, melainkan mengecek langsung,” tuturnya.
Di sisi lain, untuk penerima mulai dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi akan mendapatkan beasiswa. Di mana total penerima 5.957 orang. Meliputi tingkat SD 465 penerima dengan bantuan beasiswa masing-masing Rp 800.000. SMP ada 612 orang dengan bantuan beasiswa masing-masing Rp 800.000. Selanjutnya, SMA sederajat 960 orang, dengan bantuan beasiswa masing-masing Rp 1.200.000. SMK ada 556 orang, bantuan beasiswa masing-masing Rp 1.200.000.
Adapun untuk satuan pendidikan peserta didik keagamaan 485 orang, dengan bantuan masing-masing Rp 800.000-Rp 1.200.000. Satuan pendidikan peserta didik keagamaan luar provinsi 49 orang, bantuan beasiswa masing-masing Rp 1.200.000.
“Ada juga penerima beasiswa pada jenjang pendidikan diploma (D3) luar provinsi sebanyak 19 orang, bantuan beasiswa masing-masing Rp 3.000.000. Penerima beasiswa pada jenjang pendidikan sarjana/D IV luar provinsi 1.171 orang. Dengan bantuan beasiswa masing-masing Rp 4.000.000. Penerima beasiswa pada jenjang pendidikan Magister luar provinsi 25 orang, bantuan beasiswa masing-masing Rp 6.000.000,” tutupnya. (fai/uno)