TANJUNG SELOR - Resesi yang diisukan bakal terjadi tahun ini, bisa berdampak pada pembangunan di Kalimantan Utara (Kaltara). Khususnya pada Proyek Strategis Nasional (PSN).
Resesi yang merupakan kondisi pertumbuhan ekonomi negatif secara 2 kali triwulan harus diperhatikan. Berdasarkan kajian yang dilakukan, berharap Indonesia tidak termasuk negara yang disinyalir mengalami resesi.
“Ancaman resesi ini dapat dihindari utamanya untuk pembangunan PSN. Karena PSN di Kalimantan Utara penuh warna. Salah satu alasannya sumber dananya tidak selalu dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara),” terang Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Tedy Arif Budiman, Jumat (13/1).
Saat ini, ada dua PSN yang besar di Kaltara. Yakni KIHI (Kawasan Industri Hijau Indonesia) dan PLTA Sungai Mentarang. Pembangunan PLTA Sungai Mentarang, penganggarannya murni dari pihak swasta.
Sementara, PSN yang menggunakan anggaran negara berupa Pos Lintas Batas Negara (PLBN). “Kami dapat info Presiden Joko Widodo akan kembali ke Kaltara untuk groundbreaking. Ini memberikan sinyal, pembangunan akan terus berproses di Kaltara. Baik di Tanah Kuning-Mangkupadi ataupun di Malinau. Mudah-mudahan ini terus berproses,” harapnya.
Untuk kawasan industri hijau, sedang menggeliat pembangunan seperti Pelabuhan Jetty dan mess karyawan. Ia berharap tidak berhenti di tahun 2023. Bahkan, pada tahun ini pihaknya mendapat informasi nilai investasi di Kaltara meningkat drastis dari tahun 2022. Semula Rp 9 triliun, ditarget tahun ini berkisar Rp 25 triliun.
“Ini menunjukkan indikasi, sinyal investasi terus bergerak. Bahkan Bank Indonesia, secara khusus merencanakan membuat Regional Investment Relation Unit. Suatu desk antara Bank Indonesia dengan Pemprov Kaltara, untuk mendorong investasi,” tutupnya. (fai/uno)