TANJUNG SELOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menindaklanjuti rencana pembangunan sekolah baru di wilayah 3 T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto mengungkapkan, pembangunan sekolah baru khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah perbatasan dalam tahap mengusulkan anggaran yang bersumber dari pusat. Pembangunan fisik tahun ini, ada beberapa lokasi. Salah satunya pembangunan SMK Negeri di Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan.
“Pembangunannya prioritas karena masuk dalam wilayah khusus 3 T dan merupakan rekomendasi dari Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi),” terangnya, Minggu (15/1).
Anggaran pembangunan tentu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 12 miliar. Direncanakan pembangunan bisa dimulai tahun ini. Perlu membangun sekolah baru di perbatasan, karena belum ada daya dukung peserta didik di wilayah tersebut. Khususnya SMA atau SMK sederajat.
Disdikbud Kaltara berharap, satuan pendidikan di Kaltara lebih besar porsi SMK daripada SMA. Yakni 60 persen SMK dan 40 persen SMA. Pasalnya lulusan SMK, dididik untuk siap bekerja. Sementara untuk SMA lulusannya bisa bekerja, namun harus melanjutkan perguruan tinggi.
“Kita upayakan ada sekolah baru, maka akan bangun SMK. Untuk jurusannya, masih mengkaji. Untuk kompetisi keahlian yang akan dibuka, karena mayoritas wilayah pertanian dan perkebunan yang luas,” jelasnya.
Anggaran sebesar Rp 12 miliar sudah lengkap. Mulai ruang praktek, ruang guru, ruang Tata Usaha (TU), ruang belajar kurang lebih 12 ruangan. Untuk jurusannya bisa menyesuaikan. Dengan melihat lokasi sekolah, sehingga bisa diarahkan untuk jurusan pertanian atau perkebunan.
“Lahan yang digunakan untuk pembangunan SMK ini merupakan hibah dari masyarakat Lumbis Ogong kepada Disdikbud Kaltara. Dengan luasan sekitar 5 hektare,” tuturnya. (fai/uno)