Garis Kemiskinan Kaltara Bertambah

- Selasa, 17 Januari 2023 | 06:58 WIB
PENGARUHI GARIS KEMISKINAN: Komoditas perumahan merupakan yang paling besar kontribusinya terhadap Garis Kemiskinan Non Makanan di perkotaan.
PENGARUHI GARIS KEMISKINAN: Komoditas perumahan merupakan yang paling besar kontribusinya terhadap Garis Kemiskinan Non Makanan di perkotaan.

TANJUNG SELOR - Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada September 2022 sebesar 50,58 ribu atau 6,86 persen. Dibandingkan penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 49,46 ribu atau 6,77 persen.

Jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 1,1 ribu jiwa dan secara persentase meningkat 0,09 persen poin. Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Basran mengatakan, garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih besar dibandingkan pedesaan. Pada September 2022, garis kemiskinan di daerah perkotaan Rp 834.774, sedangkan di pedesaan sebesar Rp 750.406.

“Melihat data itu, menggambarkan pemenuhan kebutuhan hidup di daerah perkotaan lebih mahal dibandingkan pedesaan,” terangnya, Senin (16/1).

Komoditas terbesar penyumbang Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) di perkotaan berupa perumahan, listrik, BBM, pendidikan, dan perlengkapan mandi. Bahkan di pedesaan terdapat perbedaan pola. Lima komoditas terbesar penyumbang GKNM di pedesaan yakni perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

Komoditas perumahan, merupakan yang paling besar kontribusinya terhadap GKNM, baik di perkotaan maupun pedesaan. “Sumbangan dari komoditas perumahan ini sebesar 41,16 persen di perkotaan dan 43,84 persen di pedesaan,” ungkapnya.

Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan. Karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama Maret-September 2022, Garis Kemiskinan naik 3,84 persen, dari Rp 772.914 per kapita per bulan pada Maret 2022 menjadi Rp 802.566 pada September 2022.

Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan, terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan GKNM. Terlihat peranan komoditas makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).

“Pada September 2022, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 73,54 persen. Sedangkan sumbangan GKNM terhadap GK 26,46 persen,” sebutnya.

Di sisi lain, jumlah penduduk miskin daerah perkotaan mengalami penurunan baik secara absolut maupun persentase. Sedangkan penduduk miskin daerah pedesaan mengalami kenaikan secara absolut maupun persentase. Selama periode Maret - September 2022, penduduk miskin di daerah perkotaan menurun 0,2 ribu jiwa dari 26,55 ribu orang pada Maret 2022. Menjadi 26,38 ribu orang pada September 2022 atau secara persentase turun 0,08 persen, dari 5,66 persen menjadi 5,58 persen. 

“Penduduk miskin di pedesaan mengalami kenaikan 1,3 ribu jiwa dari 22,91 ribu orang pada Maret 2022. Menjadi 24,20 ribu orang pada September 2022 atau secara persentase naik 0,40 persen, dari 8,75 persen menjadi 9,15 persen,” bebernya.

Jumlah penduduk miskin di pedesaan lebih sedikit dibanding di perkotaan. Meskipun begitu, persentase penduduk miskin yang berada di pedesaan pada September 2022 sebesar 9,15 persen. Sedangkan di perkotaan sebesar 5,58 persen. 

“Pola ini sama dengan kondisi Maret 2022, bahwa persentase penduduk miskin di perkotaan 5,66 persen. Sedangkan di pedesaan lebih tinggi 8,75 persen,” imbuhnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X