TANJUNG SELOR – Masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat di Kabupaten Bulungan dinilai kesadarannya masih rendah, untuk lakukan uji kir. Namun, untuk retribusi yang dihasilkan pada tahun lalu mencapai Rp 2,6 miliar.
Upaya meningkatkan retribusi KIR, petugas melaksanakan razia gabungan. Dengan tidak melakukan penilangan di tempat, selama razia gabungan tersebut. “Saat razia bukan untuk penilangan. Tetapi, penertiban kendaraan yang belum melakukan uji kir,” jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan Khairul, Selasa (17/1) lalu.
Apabila di lapangan ditemukan ada kendaraan yang layak uji kir, maka petugas akan menahan identitas yang bersangkutan. Agar segera melakukan pengujian kir. Metode ini dinilai efektif, dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan uji kir.
Retribusi uji kir tahun lalu Rp 2,6 miliar, meningkat dari tahun 2021 yang memperoleh Rp 1,143 miliar. “Penerimaan retribusi uji kir meningkat 100 persen dalam setahun,” imbuhnya.
Dalam upaya meningkatkan retribusi uji kir, Dishub rutin lakukan sosialisasi dan pembinaan. Dishub Bulungan berharap, tahun ini pelaksanaan razia dapat dianggarkan. Sebab dengan dilakukan razia secara masif, retribusi uji kir bisa terus meningkat tiap tahun.
“Kita tidak bisa hanya menunggu pemilik kendaraan untuk melakukan uji kir. Jadi, kita harus melakukan pembinaan kepada pemilik kendaraan, untuk uji kir guna meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ungkapnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Bulungan Mulyono menambahkan, saat ini memiliki 11 unit alat untuk uji kir. Salah satunya, untuk uji rem, roda, kemudi, emisi hingga dimensi kendaraan. “Jadi kendaraan itu wajib melakukan uji kir setiap enam bulan sekali,” singkatnya. (*/ika/uno)
