2037, Kaltara Diproyeksi Jadi Kekuatan Ekonomi Baru

- Sabtu, 21 Januari 2023 | 19:03 WIB
MASUK PSN: Rencana pembangunan PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau akan memberikan dampak positif dari sisi ekonomi Kaltara.
MASUK PSN: Rencana pembangunan PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau akan memberikan dampak positif dari sisi ekonomi Kaltara.

TANJUNG SELOR – Menyusul adanya tambahan 10 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru, serta perubahan nomenklatur beberapa PSN. Membuat Kalimantan Utara (Kaltara) semakin optimis bakal menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia Timur, utamanya di Kalimantan.

Hal ini karena selain Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan yang terlebih dahulu masuk PSN. Kini bertambah satu lagi PSN di Kaltara. Yaitu Program Ketenagalistrikan-Pembangunan PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau.

Anggota Tim Pemantau Evaluasi (TPE) PSN dari Kementerian PUPR RI Suheriyatna mengaku, sebagai salah satu yang ikut berperan dalam awal-awal menggagas kawasan industri dan juga pembangunan PLTA Mentarang. Bahkan semakin optimis apa yang telah dirancang melalui 11 program prioritas infrastruktur di Kaltara, akan dapat terwujud.

Ia mengatakan, sesuai rencana awal sejak disusun pada 2017 lalu. Terhadap 11 prioritas infratruktur ini akan terwujud pada 20 tahun mendatang. Dengan demikian, hingga kini sudah 5 tahun berjalan. Di mana progresnya, beberapa dari 11 prioritas tersebut sudah mulai dilaksanakan.

Seperti pengembangan kawasan industri, Kota Baru Mandiri (KBM), pembangunan konektifitas jalan, hingga PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). “Bahkan dengan masuknya PLTA Mentarang, bersama Ibu Kota Negara  (IKN) Nusantara dalam tambahan 10 PSN baru yang beberapa waktu dirilis pemerintah. Membuat kita semakin optimis, dalam waktu 15 tahun ke depan atau sekira tahun 2037, 11 prioritas akan terwujud,” ungkap Suheriyatna.

Dengan terwujudnya 11 infratruktur yang menjadi prioritas tersebut, Suheriyatna optimis Kaltara menjadi pusat kekuatan ekonomi baru Kalimantan, bahkan di Indonesia Timur.

“Apalagi dengan adanya PLTA, yang akan menjadi sumber energi untuk mensupport ke IKN Nusantara. Bahkan ke daerah-daerah lain. Dari ini saja, Kaltara akan mendapat pendapatan daerah Rp 7 triliun setiap tahun,” katanya optimis.

Belum lagi dengan telah berjalannya kawasan industri nanti. Suheriyatna mengatakan, Kaltara akan menjadi pusat kekuatan ekonomi yang akan menopang IKN Nusantara. “Saya optimis pada 2037 mendatang, ekonomi Kaltara akan melampaui Kaltim, Kalbar dan provinsi lain di Kalimantan,” tuturnya.

Disampaikan, rentang waktu tersebut memang masih relatif lama. Namun yang perlu dipikirkan sekarang untuk masa depan Kaltara dan generasi mendatang. “Mungkin di tahun tersebut, kita tidak menikmati. Tapi ini untuk anak cucu kita, untuk generasi di Kaltara,” tegas mantan Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara itu.

Seperti diketahui, ada 11 program prioritas pembangunan infrastruktur di Kaltara yang didengungkan sejak 2017 lalu. Suheriyatna sebagai salah satu pencetusnya mengatakan, gagasan ini muncul dari pemikiran beberapa stakeholder terkait di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltara. Dengan melihat potensi, hingga posisi strategis provinsi di perbatasan ini.

“Kita optimis bakal bisa bangun semuanya, karena dari pemicu roda ekonomi sudah dimulai. Yaitu PLTA Kayan, Mentarang (Malinau) dan Sembakung, yang terintegrasi dengan Kawasan Industri Tanah Kuning-Mangkupadi yang sekarang on progres. Termasuk Kawasan Industri Bebatu yang juga kita rencanakan,” ujarnya.

Agar rencana pembangunan tersebut tetap sesuai jalur, menurutnya, perlu pentahapan atau milestone yang diurai secara jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Disebutkan, hampir semua telah dituntaskan mulai pembuatan grand design proyek dan dokumen perencanaan, untuk jangka pendek.

Begitu pun untuk jangka menengahnya, Suheriyatna mengungkapkan, dengan melakukan pengusulan penganggaran ke pemerintah. Langkah-langkah tersebut sejauh ini telah ditempuh dan disupport pusat, dengan memasukkannya dalam PSN.

“Alhamdulillah, ini sangat luar biasa, karena sudah terstruktur dukungan pemerintah pusat. Hampir semua program besar telah direspons dengan dasar hukum untuk mengundang APBN masuk. Artinya ‘Negara hadir di Kaltara’ untuk infrastruktur dasar. Insya Allah membangun Kaltara 20 tahun dapat tepat terlaksana,” harap Suheriyatna.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X