Isu Penculikan Anak Diduga Tak Benar

- Jumat, 27 Januari 2023 | 01:31 WIB
Ronaldo
Ronaldo

TARAKAN - Pesan berantai adanya usaha penculikan yang terjadi di Tarakan, beredar di sejumlah grup WhatsApp sejak Kamis (26/1) pagi.

Bahkan dalam pesan berantai tersebut juga memuat tentang pesan, untuk waspada dalam bentuk voice note. Informasi adanya upaya penculikan anak sepulang sekolah yang berhasil digagalkan.

Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar mengakui, sudah menanyakan ke seluruh jajarannya dan memastikan tidak ada menerima laporan penculikan anak di wilayah hukum Tarakan. Berarti voice note yang beredar tidak bisa dipastikan kebenarannya.

“Anggota sudah saya perintahkan dari Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek untuk melakukan penyelidikan, terkait penyebaran voice note itu. Ada juga dilengkapi dengan beberapa pesan,” terangnya.

Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dan jangan panik, apalagi sampai menyebarkan informasi yang tidak valid. Sehingga bisa menimbulkan kecemasan bagi masyarakat yang lain.

“Kalau ada setiap laporan yang terverifikasi di Polres Tarakan, pasti kami akan menindaklanjuti dan melaporkan kepada masyarakat. Sebagai bentuk akuntabilitas kami,” tuturnya.

Kapolres juga menegaskan, agar tidak ada oknum di masyarakat yang malah menyebarkan kekhawatiran berlebih. Pastikan dulu kebenaran informasi yang diterima, sebelum disebarkan lagi ke orang lain.

“Sampai saat ini, saya sudah cek ke jajaran. Tidak ada yang menerima laporan penculikan atau upaya penculikan. Anggota saya masih di lapangan untuk menyelidiki. Sampai sekarang informasi itu tidak valid,” bebernya.

Masyarakat yang menyebarkan informasi tidak benar (hoaks) hingga menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan di masyarakat, bisa terancam pidana. Berita bohong atau hoaks ini sudah diatur dalam Undang-Undang ITE.

Jika dalam penyelidikan kepolisian ditemukan adanya informasi palsu, tidak benar atau hoaks yang disebarkan sementara oknum tersebut, bisa terancam pidana. “Anggota saya juga lakukan penyelidikan di lapangan, dari mana asal informasi tersebut. Hal yang harus masyarakat tahu, tentang digital saat ini. Kalau informasi itu tidak valid jangan di-forward atau diteruskan. Kalau sudah valid dan terkonfirmasi baru disebarkan untuk kepentingan masyarakat. Teliti sebelum di-klik,” tegasnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X