Dua Kecamatan di Bulungan Risiko Tinggi Bencana Banjir

- Jumat, 27 Januari 2023 | 11:23 WIB
ANTISIPASI: Jadi perhatian BPBD Bulungan, konektivitas salah satu hambatan penanganan bencana banjir.
ANTISIPASI: Jadi perhatian BPBD Bulungan, konektivitas salah satu hambatan penanganan bencana banjir.

TANJUNG SELOR–Potensi risiko tinggi bencana banjir di 10 kecamatan wilayah Bulungan, menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada dua kecamatan yang risikonya sangat tinggi.

Kepala BPBD Bulungan Rafidin menjelaskan, tahun ini yang paling diantisipasi bencana banjir dan karhutla (kebakaran hutan dan lahan). “Jadi 2022 terdapat empat kecamatan dengan 10 kejadian bencana banjir. Itu meningkat dibandingkan pada 2021 yang hanya delapan kejadian,” ucapnya. Wilayah yang rawan banjir di antaranya Peso dan Sekatak Buji. Dua daerah itu jadi langganan banjir sepanjang beberapa tahun terakhir, untuk mengurangi terjadinya keterlambatan penanganan terhadap banjir tersebut, tahun ini sedang berusaha untuk usulkan HT (handy talkie) yang mana alat itu berfungsi berkomunikasi dengan SPB (Satuan Penanggulangan Bencana) dengan gelombang radio dan diberikan di setiap kecamatan.

Namun, usulan tahun ini sementara untuk tiga kecamatan yang risiko bencananya sangat tinggi, seperti Kecamatan Peso, Kecamatan Sekatak dan Kecamatan Tanjung Palas Timur. “Nantinya dana usulan masuk di anggaran DPA (dokumen pelaksana anggaran). Namun, itu bisa masuk pada 2024, sebab tahun ini anggaran sudah tutup,” terang pria yang baru menjabat delapan hari itu.

Usulan HT karena susahnya melakukan komunikasi jika terjadi bencana. Informasi yang masuk pasti terlambat, sebab menggunakan handphone terkadang jaringan suka hilang. Beda halnya dengan HT, komunikasi pasti lebih efektif saat di lapangan, baterai awet, tidak perlu isi pulsa dan mudah mengirim pesan ketika ada bencana. “Selama ini komunikasi anggota di lapangan masih menggunakan HP, semoga tahun depan yang diusulkan dapat terealisasi. Sebab, itu salah satu penunjang paling efektif,” jelasnya.

            Selain bencana banjir, yang turut jadi perhatian adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang tercatat paling tinggi di Tanah Kuning. “Untuk penanganan karhutla hampir sama seperti bencana banjir, upaya konektivitas komunikasi seperti HT diharapkan ada, khususnya di Tanah Kuning. Nantinya berikan HT untuk SPB,” ujarnya.

            Untuk menekan terjadinya bencana tahun ini, terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. “Pencegahan terhadap bencana tanah longsor, dari data yang sudah dihimpun. Desa yang berpotensi terkena dampak tanah longsor itu Kerubung, desa yang berada di Kecamatan Tanjung Palas,” sebutnya. Antisipasi hal tersebut, BPBD Bulungan berupaya melakukan pencegahan dengan usulan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Nantinya mendeteksi lokasi titik rawan bencana dan salah satu atensi kami ke depan mengingat ada berapa ribu jiwa yang tinggal di kawasan tersebut.

Upaya tersebut kita konsultasikan ke pusat untuk relokasi permukiman, sebagai antisipasi bencana longsor. Selain itu, beberapa daerah rawan lainnya jadi atensi. (kpg/*/ika/dra/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X