TANJUNG SELOR - Pengembangan status Desa Wisata di Kaltara, pada tahun 2022 lalu tercatat ada 39 desa. Data tersebut sesuai yang dihimpun Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara.
Hal tersebut disampaikan Analis Dispar Kaltara La Ode Denny Eka saputra, bahwa sepanjang tahun lalu Desa Wisata di lima kabupaten/kota alami peningkatan.
“Data yang kami himpun, Kabupaten Nunukan 19 Desa Wisata, Malinau 6 Desa Wisata, Bulungan 5 Desa Wisata, Kabupaten Tanah Tidung 5 Desa Wisata dan Tarakan 4 Kampung Wisata,” sebut Denny, Jumat (27/1) lalu.
Bahkan, lanjut Denny, Dispar Kaltara pada tahun 2022 menerima Anugerah Desa Wisata Indonesia masuk 50 besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Penghargaan tersebut dinilai sangat luar biasa, sebab sebagai provinsi ke-34 bisa bersaing dengan beberapa Desa Wisata di provinsi lain.
“Kita berhasil menemukan keanekaragaman budaya dan wisata, yang tidak kalah saing dengan provinsi lain. Bahkan mampu memikat wisatawan mancanegara,” terangnya.
Menurut Denny, Desa Wisata paling banyak di Provinsi Kaltara terdapat di Kabupaten Nunukan. Akan tetapi, saat ini Dispar mengalami kendala untuk Surat Keputusan (SK) penetapan Desa Wisata. Pasalnya, ada Desa Wisata ini SK penetapan ditetapkan oleh pemerintah desa. Padahal, Dispar mengharapkan penetapannya dari Bupati.
“Untuk Desa Wisata ini, dinilai dari potensi budaya dan alam yang bisa dikembangkan,” ungkapnya.
Upaya meningkatkan Desa Wisata, tinggal bagaimana mengemas daya tarik alam tersebut. Saat ini, masih banyak Desa Wisata belum terlalu tahu fungsi dengan status yang dimiliki. “Upaya kami saat ini, terus melakukan pembinaan kepada setiap desa yang sudah jadi Desa Wisata,” harapnya. (*/ika/uno)