TANJUNG SELOR - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berupaya menekan angka inflasi. Berdasarkan hasil rapat dengan pemerintah pusat, inflasi Kaltara perlahan membaik. Bahkan, diklaim Kaltara masuk 5 besar inflasi di bawah nasional.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Menurut Gubernur, sejumlah upaya telah dilakukan. Seperti dengan bekerja sama terhadap berbagai pihak, dalam upaya menekan inflasi Kaltara.
“Pengendalian inflasi ini dilakukan bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara dan instansi vertikal, seperti TNI/Polri dan lainnya," ungkap Zainal, Jumat (27/1) lalu.
Upaya lainnya, Pemprov Kaltara menggelar operasi pasar di beberapa wilayah. Kemudian menggalakkan penanaman hortikultura seperti cabai dan tomat. “Penanaman cabai, sayur di mana bibitnya kami berikan. Beberapa kali kita juga gelar pasar murah,” ujarnya.
Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil, dalam pengendalian inflasi di Kaltara. Selain itu, Kaltara masuk dalam program penurunan stunting tertinggi peringkat 3 di Indonesia.
“Penurunan stunting Kaltara cukup membantu persentase stunting nasional. Stunting tidak terlepas dari persoalan sosial. Hal inilah yang juga memengaruhi inflasi,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, harga barang/jasa gabungan Kota Tarakan dan Tanjung Selor mengalami inflasi secara bulanan (mtm) sebesar 0,50 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) 112,00 pada November 2022. Menjadi 112,57 pada Desember 2022 lalu. Inflasi tahun kalender (ytd) 4,74 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 4,74 persen. (fai/uno)