Pelaku Tabrak Lari Menyerahkan Diri

- Rabu, 1 Februari 2023 | 19:10 WIB
JENGUK KORBAN: Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana memastikan kondisi korban tabrak lari di RSUD dr H Jusuf SK, pada Minggu (29/1) lalu.
JENGUK KORBAN: Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana memastikan kondisi korban tabrak lari di RSUD dr H Jusuf SK, pada Minggu (29/1) lalu.

TARAKAN - Abdul Wahab selaku Imam Masjid Al-Maarif menjadi korban kecelakaan di Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Selumit, Tarakan Tengah sekira pukul 18.27 Wita, Minggu (29/1) lalu.

Parahnya, pelaku yang menabrak korban sempat melarikan diri. Pihak keluarga korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tarakan. Usai dilaporkan, personel Satlantas Polres Tarakan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sekaligus mengecek CCTV di beberapa ruas jalan untuk mencari keberadaan pelaku.

Kapolres Tarakan Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana mengakui, korban saat itu berjalan kaki untuk menunaikan salat Maghrib di Masjid Al-Maarif. Korban yang juga tokoh masyarakat di Tarakan, menyeberang jalan bersama empat anak-anak. “Tiba-tiba ada sepeda motor berwarna biru melaju dari arah Gunung Bata menuju Masjid Al-Maarif. Langsung menabrak korban dari arah samping,” terangnya, Senin (30/1) lalu.

Dari kecelakaan itu, korban mengalami luka di bagian kepala dan lutut. Saat itu korban juga sempat dibawa ke RSUD dr H Jusuf SK, untuk mendapatkan penanganan intensif. Namun saat korban akan dibawa ke rumah sakit, 1 orang pelaku melarikan diri bersama sepeda motornya.

Sementara 1 orang temannya turut melarikan diri bersama teman lainnya. Pelaku sempat dikejar warga sekitar, hingga ke Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Sebengkok.

Sebelum kejadian drama kaburnya pelaku yang berboncengan ini, keduanya sempat berhenti dan membantu korban. Namun, beberapa waktu kemudian pengendara memilih melarikan diri ke arah Sebengkok.

“Sempat ada yang mengejar, tapi pelaku lolos ke arah Sebengkok. Saat masyarakat sibuk menolong korban, di situlah pelaku melarikan diri dan meninggalkan temannya yang diboncengnya,” ungkapnya.

Setelah menerima laporan, pihaknya melakukan pengecekan CCTV di ruas jalan dan memeriksa saksi-saksi di TKP. Karena ada beberapa toko sudah tutup, menjadi kendala pencarian CCTV. Namun keberadaan pelaku terlihat di pertigaan depan Mako Satrol Lantamal XIII Tarakan.

“Terlihatlah pada pukul 18.30 Wita sepeda motor dengan ciri-ciri tersebut melintas. Dari bukti CCTV kami lakukan pencarian. Tapi sekitar pukul 12 malam, pengendara motor dan yang dibonceng menyerahkan diri ke Polres Tarakan. Dan langsung kami lakukan pemeriksaan,” bebernya.

Dari hasil pemeriksaan, alasan pelaku melarikan diri karena takut diamuk massa dan melihat korban sudah tergeletak di jalan. Kedua pelaku yang masih di bawah umur mengendarai sepeda motor yang tidak baik. Bahkan, kedua pelaku juga dipastikan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Tak hanya itu, sepeda motor yang digunakan juga tengah dalam kondisi yang tidak normal. Rem sepeda motor dalam keadaan blong. “Proses penyidikan masih berjalan. Penetapan yang lain juga masih proses. Saat ini kondisi korban sudah cukup stabil. Cuma masih pemulihan di rumah sakit,” tegasnya.

Ia mengakui, proses mediasi sangat bisa dilakukan, sambil menunggu pemulihan dan permintaan keluarga korban. Namun ia mengungkapkan, kecelakaan yang melibatkan pelaku terdapat unsur kelalaian. Sepeda motor yang dikendarai pelaku dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam.

“Sebenarnya kalau ada itikad baik juga menjadi catatan untuk pengendara. Pelaku melarikan diri, mungkin ya ketakutan karena lihat korban tergeletak,” pungkasnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X