2022, Stunting di Kaltara Menurun

- Rabu, 1 Februari 2023 | 19:11 WIB
Agust Suwandy
Agust Suwandy

TANJUNG SELOR - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) telah menurunkan angka stunting pada tahun 2022 lalu. Berdasarkan data survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting alami penurunan 22,1 persen, dibandingkan stunting tahun 2021 dengan 27,5 persen.

Percepatan penurunan angka stunting di Kaltara cukup signifikan. Terjadinya penurunan tidak terlepas dari peran banyak sektor. Seperti Dinas Kesehatan, BKKBN, DP3AP2KB dan Bappeda Litbang. Ada tiga provinsi yang berhasil menurunkan angka stunting pada tahun lalu, yakni Kalimantan Selatan (Kalsel), Kaltara dan Sumatera Selatan (Sumsel).

“Angka stunting Provinsi Kaltara masih di atas angka nasional, sebesar 21,6 persen. Saya meminta semua pihak untuk bekerja lebih giat lagi,” harap Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kaltara Agust Suwandy, Selasa (31/1).

Stunting Kaltara di angka 22,1 persen dengan sebaran mencakup Kabupaten Tana Tidung (30,7 persen), Nunukan (30,5 persen), Malinau (23,5 persen), Bulungan (18,9 persen) dan Kota Tarakan (15,4 persen). Survei SSGI 2022 memberikan gambaran status gizi balita, yakni stunting, wasting, underweight, overweight dan determinan.

Meliputi indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif, menggunakan metode two stage stratified sampling secara potong lintang (cross-sectional). “Jumlah sampel 334.848 bayi dan balita di 33 provinsi, termasuk Kaltara,” ungkapnya.

Untuk balita stunting, perlu konsisten turunkan hingga 38 persen per tahun. Agar mencapai target 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Untuk angka balita Wasted di Kaltara mencapai 6,5 persen dan nasional 7,7 persen. Selanjutnya angka Underweight di Kaltara 17,3 persen dan nasional 17, 1 persen. Kemudian angka Overweight di Kaltara 3,5 persen dan nasional 3,5 persen. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB
X