Angka Kelahiran di Kaltara Menurun

- Kamis, 2 Februari 2023 | 12:47 WIB
Basran
Basran

TANJUNG SELOR - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada 16 November 2012 lalu.

Sehingga Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020), merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan. Dari hasil LF SP2020 mencatat TFR (Total Fertilitas Rate) atau angka kelahiran total Kaltara 2,35. Artinya perempuan rentang usia 15-49 tahun di Kaltara, secara rata-rata melahirkan 2-3 anak selama masa usia subur.

Angka kelahiran total didefinisikan sebagai jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan, tiap 1.000 penduduk. Angka ini menggambarkan rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan seorang wanita, pada akhir masa reproduksinya.

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kaltara Basran mengungkapkan, penurunan fertilitas mengakibatkan proporsi anak-anak dalam populasi ikut menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasio ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus demografi.

Pada tahun 2022 lalu, tercatat TFR Kaltara 2,35. Kondisi ini menunjukkan hasil LF SP2020 menggambarkan kondisi fertilitas Kaltara yang menuju Replacement Level. 

“Itu maksudnya, setiap wanita digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga kelangsungan pergantian generasi,” terangnya, Selasa (31/1) lalu.

Angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu (Age Specific Fertility Rate atau ASFR), dari data yang ada menunjukkan banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur tertentu per 1.000 perempuan. Pada kelompok usia muda anak yang dilahirkan rendah. Semakin bertambah umur semakin banyak, dan puncaknya pada perempuan umur 25-29 tahun.

Kemudian setelah kelompok umur tersebut, anak yang dilahirkan mengalami penurunan. Puncak ASFR terletak pada wanita umur 25-29 tahun. Terdapat 133-134 kelahiran dari 1.000 perempuan umur 25-29 tahun. Angka kelahiran 33-34, diantara 1.000 perempuan umur 15-19 tahun. Meningkat tajam menjadi 94-95 kelahiran per 1.000 perempuan umur 20-24 tahun.

Lalu mencapai puncaknya pada kelompok umur 25-29 tahun. “Pada kelompok umur selanjutnya, angka kelahiran menurun hingga 4-5 kelahiran per 1.000 perempuan umur 45-49 tahun,” jelasnya.

Terdapat pula angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate atau CBR). Itu merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1.000 penduduk, pada pertengahan tahun yang sama. Hasil LF SP2020 mencatat, ada 19,40 kelahiran hidup di antara 1.000 penduduk.

“Kabupaten Tana Tidung memiliki angka CBR paling tinggi 24,70 kelahiran hidup, diantara 1.000 penduduk. Angka CBR paling rendah di Kota Tarakan sebesar 19,28 kelahiran hidup, diantara 1.000 penduduk,” tuturnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X