Siswa SMP Diduga Alami Tindakan Kekerasan

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 03:44 WIB
-ilustrasi
-ilustrasi

TANJUNG SELOR – Dunia pendidikan di Kabupaten Bulungan tercoreng, dengan adanya dugaan terjadi kekerasan yang dialami siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tanjung Selor, pada Januari lalu.

Informasi yang dihimpun media ini, korban masih duduk di kelas VII itu enggan masuk sekolah. Bahkan kondisi korban masih trauma. Berdasarkan keterangan orang tua korban, Hasanuddin, anaknya saat itu pada Kamis, 12 Januari lalu sekitar pukul 12.00 Wita di Masjid SMPN 1 Tanjung Selor, bercanda berlarian. Kemudian guru bernama Tangke Langi menegur dan menarik telinga anaknya.

“Setelah ditarik telinganya, anak saya bercanda berpura-pura mencium gurunya. Namun gurunya tidak terima dan langsung menampar anak saya,” ucapnya, Jumat (3/2).

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, anaknya mengalami luka lebam pada pipi kiri dan tampak merah di bagian mata kiri. Pihak keluarga merasa keberatan dan melaporkan hal ini ke Mapolresta Bulungan.

Sementara itu, saat didatangi ke SMPN 1 Tanjung Selor, baik Kepala sekolah maupun guru yang bersangkutan sulit ditemui. Penjaga sekolah pun mengatakan jika Kepala Sekolah tidak berada di tempat.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan Suparmin Seto mengaku, telah menerima laporan tersebut sejak awal. Bahkan pihaknya memberikan pembinaan terhadap guru yang bersangkutan. 

“Guru masih tetap mengajar. Namun kami terus lakukan pembinaan. Penindakan tegas seperti memindahkan maupun memberhentikan belum dilakukan. Mengingat masih kekurangan guru,” terangnya.

Ia memastikan yang dilakukan merupakan tindak kekerasan. Apalagi, guru yang bersangkutan mengakui dan menjelaskan apa yang telah dilakukan. Sejauh ini, sudah ada mediasi dengan pihak keluarga dan sekolah, termasuk guru yang bersangkutan.

“Kita bersama keluarga sudah melakukan mediasi. Dan itu dilaksanakan di Mapolresta Bulungan. Guru yang bersangkutan sudah membuat permintaan maaf secara resmi,” ujarnya.

Ia menegaskan, dunia pendidikan harus bersih dari tindakan kekerasan. Apalagi, sekolah tidak boleh mengintimidasi untuk masa tumbuh anak sekolah. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X