Siaga Potensi Banjir

- Selasa, 21 Februari 2023 | 00:57 WIB
PERLU KEWASPADAAN: Dengan intensitas curah hujan yang tinggi berpotensi terjadi banjir di wilayah Kabupaten Bulungan, tampak Sungai Kayan yang debit airnya naik.
PERLU KEWASPADAAN: Dengan intensitas curah hujan yang tinggi berpotensi terjadi banjir di wilayah Kabupaten Bulungan, tampak Sungai Kayan yang debit airnya naik.

TANJUNG SELOR - Beberapa pekan belakangan ini, intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan debit air Sungai Kayan naik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan pun siaga menghadapi bencana banjir. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bulungan Rafidin mengatakan, sejauh ini sudah menerima laporan dari petugas di lapangan perihal kondisi Sungai Bahau. Informasinya, saat ini masih terpantau normal.

“Benar saat ini kondisi masih normal, di bawah 4 meter,” terang Rafidin, kemarin (20/2).

Namun, BPBD Bulungan akan memastikan tetap siaga bila terjadi bencana banjir. “Kami juga akan terus melakukan komunikasi dengan petugas di lapangan,” imbuhnya.

Dia mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi yang mungkin terjadi. Akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, saat ini ada beberapa indeks masih menunjukkan nilai yang signifikan. Seperti SOI (+14.3) dan NINO (-0.50).

Hal ini cukup mendukung untuk pertumbuhan awan di wilayah Indonesia. MJO aktif pada kuadran 6 (western pacific), menunjukkan kondisi yang tidak signifikan terutama untuk Indonesia. Di tambah aktivitas gelombang atmosfer Kelvin diprakirakan tidak aktif di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.

“Sedangkan gelombang Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di sebagian wilayah Papua Barat bagian utara, dalam sepekan ke depan,” ungkapnya.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya intensitas hujan dan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. Yakni bibit siklon tropis 91P dengan tekanan minimum 1004 hPa dan kecepatan angin maksimal 25 knot, berada di wilayah Teluk Carpentaria Australia. Membentuk daerah konvergensi memanjang dari Jawa Timur, Bali, NTB, NTT hingga Australia bagian Utara serta dari Laut Banda hingga Australia bagian utara. Menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dari Laut Flores hingga Australia bagian utara. 

“Daerah konvergensi terbentuk di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik atau bibit siklon tropis di sepanjang daerah. Untuk di wilayah Kalimantan Utara, berpotensi terjadi peningkatan intensitas hujan yang disebabkan aliran masa udara dingin dari Asia yang signifikan.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini, terkait potensi peningkatan intensitas hujan. “Iya, untuk tiga hari ke depan kami sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Kaltara,” tutupnya. (*/ika/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X