TANJUNG SELOR - Pelayanan di wilayah perbatasan masih butuh perhatian, khususnya dari Pemerintah Pusat.
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang mengatakan, berdasarkan kondisi geografis, banyak wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Ia berharap, adanya dukungan tambahan anggaran dari pusat di bidang pelayanan kesehatan.
“Pelayanan kesehatan di perbatasan memang harus ditingkatkan. Namun tanpa adanya bantuan pusat, Pemprov Kaltara akan kesulitan. Sebab anggaran untuk mengakomodir pelayanan di perbatasan belum bisa mencukupi,” ujarnya, Senin (20/2).
Meski Pemprov Kaltara memiliki anggaran terbatas, namun program pelayanan di wilayah perbatasan terus digenjot. Salah satunya, pelayanan kesehatan di perbatasan yang memang tidak bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi lainnya selain pesawat.
“Kita memang dapat bantuan dari pusat untuk bisa membantu pelayanan kesehatan. Ini upaya kita dengan berkoordinasi dengan pusat,” ungkapnya.
Program lainnya, yakni Dokter Terbang yang memang merupakan program yang mendekatkan pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan. Namun begitu, kekurangan dokter spesialis menjadi kendala. Untuk dokter spesialis radiologi, Kaltara belum memilikinya.
“Sebelumnya ada dua, tapi satu sudah pensiun. Kemudian satu lagi juga mendekati masa purna, sehingga kita perlukan dokter-dokter spesialis radiologi,” pintanya.
Meski sejauh ini dokter spesialis sudah cukup banyak di Kaltara, namun ada beberapa spesialis yang masih dibutuhkan. Dukungan Pusat diperlukan untuk membantu hal tersebut. Untuk peralatan kesehatan, sudah tercukupi.
Hanya saja, pihaknya masih membutuhkan tenaga ahli. Tenaga ahli masih sangat kurang. “Kita sudah beberapa kali bermohon bersurat ke Kementerian Kesehatan, untuk bisa membantu mengirimkan dokter spesialis dan tenaga ahli. Sampai sekarang belum ada jawaban dari Kemenkes,” tutupnya. (fai/uno)