Pemprov Kaltara Minta Dukungan KPPPA

- Jumat, 24 Februari 2023 | 00:58 WIB
PROGRAM PUSAT: Sekprov Dr H Suriansyah, M.AP (paling kiri) mengikuti FGD yang diinsisiasi KPPPA bekerjasama dengan DP3AP2KB Kaltara, Kamis (23/2).
PROGRAM PUSAT: Sekprov Dr H Suriansyah, M.AP (paling kiri) mengikuti FGD yang diinsisiasi KPPPA bekerjasama dengan DP3AP2KB Kaltara, Kamis (23/2).

TANJUNG SELOR - Sekretaris Provinsi (Sekprov) Dr H Suriansyah, M.AP berharap program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), dapat dilaksanakan di daerah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal ini dikatakannya usai membuka Forum Group Discussion (FGD), yang diinsisiasi KPPPA bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kamis (23/2).

Menurutnya, agar program dapat berjalan dan menyentuh masyarakat luas. Diperlukan sinergitas antara Pemerintah Pusat dan daerah. Untuk itu, ia meminta KPPPA dapat mendukung Pemprov Kaltara, baik program maupun pendanaan.

“Anggaran di Pemprov terbatas, sementara persoalan kita di perbatasan sangat kompleks dan rumit. Kami harapkan di kesempatan selanjutnya KPPPA dapat menjelajah sampai di Nunukan. Karena Tanjung Selor ini Ibu Kotanya,” tuturnya.

Di mana daerah Nunukan merupakan wilayah perbatasan, yang menjadi beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berhadapan dengan Negara Malaysia. Selain itu, di daerah Long Nawang dan Long Ampung juga berbatasan dengan daerah Serawak. Sehingga aktivitas pelintasan orang maupun barang sering terjadi.

Dalam giat yang membahas tentang Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini. Sekprov mengatakan, Pemprov Kaltara serius dalam mengatasai masalah terkait perdagangan orang.

Salah satu upayanya dengan terbentuknya Gugus Tugas Pencegahan Dan Penanganan TPPO (GT-PP-TPPO). Gugus tugas ini menjadi wadah untuk pemerintah berkoordinasi dan mengimplementasikan kebijakan pemberantasan TPPO.

Untuk diketahui, hingga saat ini sudah terbentuk 32 gugus tugas pada tingkat provinsi. Sementara di tingkat kabupaten/kota telah terbentuk 245 gugus tugas. Dari data pencatatan aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), ditemukan satu kasus perdagangan orang yang terjadi di Kabupaten Bulungan pada tahun 2021.  Selain itu, pada tahun 2022, terdapat satu kasus TPPO di Kota Tarakan.

“Meski terbilang kecil, kita tetap harus terus bersikap waspada. Karena sekali lagi saya tegaskan perdagangan orang bukanlah kasus biasa dan bukan tidak mungkin masih ada beberapa kasus perdagangan orang yang belum terungkap,” tuntasnya. (dkisp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB

Lantik Kades, Bupati Kukar Tekankan Pelayanan

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:45 WIB

47 Rumah Ibadah Dapat Hibah dari Pemkab Berau

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:04 WIB
X