Cari Kayu di Hutan Malah Tersesat

- Rabu, 1 Maret 2023 | 09:46 WIB
SUSURI HUTAN: Personel SAR Tarakan lakukan pencarian terhadap korban yang diduga tersesat di hutan Gunung Selatan, Selasa (28/2).
SUSURI HUTAN: Personel SAR Tarakan lakukan pencarian terhadap korban yang diduga tersesat di hutan Gunung Selatan, Selasa (28/2).

TARAKAN - Ahmad Ramli merupakan warga Jalan Mulawarman RT 024 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat dilaporkan diduga tersesat di hutan Gunung Selatan, saat mencari kayu pada Senin (27/2) lalu.

Meski bisa berhubungan langsung melalui telepon, personel Pencarian dan Pertolongan Tarakan belum bisa menemukan pria berusia 34 tahun itu. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Syahril mengatakan, baru mendapatkan laporan kejadian tersebut sekitar pukul 12.30 Wita, kemarin (28/2). Laporan dari keluarga korban, Ahmad memasuki hutan Gunung Selatan sekitar pukul 11.30 Wita, Senin (27/2). “Ahmad dilaporkan belum keluar dari hutan. Informasinya dia sendiri cari kayu di hutan Gunung Selatan,” ujarnya.

Pihaknya masih mendalami, apakah korban memang sering ke hutan Gunung Selatan atau baru pertama kalinya sehingga bisa tersesat. Setelah mendapat informasi tersebut, pihaknya kemudian memerintahkan 5 personel SAR untuk melakukan pencarian.

Dalam melakukan pencarian, sebenarnya pihaknya sudah berkomunikasi dengan korban melalui telepon. Dalam komunikasi tersebut, korban menyatakan bahwa ia tersesat dan tidak tahu jalan untuk keluar dari dalam hutan. “Hingga sore ini (kemarin, Red) kami belum ketemu korban. Padahal sudah berkomunikasi langsung melalui telepon,” ungkapnya.

Setelah berkomunikasi dengan korban. Pihaknya meminta korban untuk tetap di tempat dan tidak mencari jalan keluar seorang diri. Dikhawatirkan jika korban tetap berjalan, maka akan memperjauh lokasi pencarian. “Jadi kami masuk ke Gunung Selatan dan pencarian nanti dengan radius 10 km. Kami juga dibantu dengan personel Polisi Hutan (Polhut),” bebernya.

Dalam pencarian tersebut, pihaknya akan melakukan hingga malam hari. Namun apabila korban belum ditemukan, maka personel Basarnas akan membangun tenda di dalam hutan. Untuk beristirahat dan akan melakukan pencarian di pagi hari. Namun pihaknya akan memaksimal pencarian di hari pertama, sebab antara petugas dan korban hingga saat ini masih bisa berkomunikasi.

“Dalam pencarian ini kami menyiapkan GPS untuk membantu dalam melakukan pencarian dari titik koordinat korban. Alat lainnya seperti penerangan dan senjata tajam yang dibutuhkan. Apabila ada hal-hal yang tidak dimungkinkan seperti binatang buas,” tegasnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X