TANJUNG SELOR - Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (Inflasi/Deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu, menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas'ud Rifa mengatakan, harga barang/jasa Gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor mengalami inflasi secara bulanan (mtm) 0,12 persen atau terjadi perubahan IHK 112,85 pada Januari 2023 menjadi 112,99 pada Februari 2023.
Selain itu, terjadi inflasi tahun kalender (ytd) 0,37 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,64 persen. Inflasi tahunan (yoy) Gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor dipengaruhi oleh kelompok transportasi 15,28 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,99 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,76 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 3,87 persen.
Kemudian, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 1,79 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,75 persen. “Ada juga kelompok pendidikan 0,63 persen, kelompok kesehatan 0,62 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,47 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,32 persen,” sebutnya, Rabu (1/3).
Pada Februari 2023, kelompok pengeluaran yang memiliki andil bulanan yang dominan terhadap inflasi bulanan (mtm) Gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor adalah kelompok transportasi 0,13 persen. Lalu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,04 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,03 persen, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, serta kelompok pendidikan masng-masing 0,00 persen.
Jika kelompok makanan, minuman dan tembakau diperinci, maka terjadi inflasi secara tahunan (yoy) pada kelompok bahan makanan gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor 2,98 persen. Inflasi kalender (ytd) 0,08 persen, dan deflasi bulanan (mtm) -0,71 persen.
“Inflasi tahunan (yoy) kelompok bahan makanan di Kota Tanjung Selor 6,93 persen, inflasi kalender (ytd) 0,16 persen, dan deflasi bulanan (mtm) -0,56 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan di Kota Tarakan mengalami inflasi tahunan (yoy) 2,08 persen, inflasi kalender (ytd) 0,06 persen dan deflasi bulanan (mtm) -0,75 persen,” urainya. (fai/uno)