Potensi Panen Padi Capai 2.329 Hektare

- Jumat, 3 Maret 2023 | 13:03 WIB
HASIL PERTANIAN: Potensi panen padi Kaltara diprediksi alami peningkatan, khususnya periode Februari-April 2023.
HASIL PERTANIAN: Potensi panen padi Kaltara diprediksi alami peningkatan, khususnya periode Februari-April 2023.

TANJUNG SELOR - Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 8.604 hektare atau mengalami penurunan 277 hektare atau 3,12 persen dibandingkan 2021 lalu yang sebesar 8.881 hektare.

Puncak panen padi tahun 2022 selaras dengan 2021, terjadi pada Januari. Luas panen padi pada Januari 2022 sebesar 2.689 hektare. Sedangkan pada Januari 2021 luas panen padi mencapai 2.092 hektare.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas'ud Rifai menjelaskan, luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 1.828 hektare. Sementara, potensi panen sepanjang Februari-April 2023 diperkirakan seluas 2.329 hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2023, diperkirakan mencapai 4.157 hektare, atau mengalami penurunan 1.747 hektare atau 29,59 persen. Jika dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 lalu sebesar 5.904 hektare.

“Produksi padi di Provinsi Kalimantan Utara sepanjang Januari hingga Desember 2022 

mencapai 30.534 ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 566 ton GKG atau 1,89 persen. Dibandingkan 2021 yang sebesar 17.766 ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2022, terjadi pada Januari, sebesar 9.858 ton GKG. Sementara produksi terendah terjadi pada November, sekitar 96 ton GKG,” jelasnya, Kamis (2/3).

Jika perkembangan produksi padi selama tahun 2022 dilihat menurut Subround. Maka terjadi peningkatan produksi padi pada Subround Januari−April 2022, sebesar 2.067 ton GKG atau 11,00 persen. Dibandingkan periode yang sama pada 2021. Peningkatan produksi padi tersebut disumbang oleh adanya kenaikan produktivitas pada Subround Januari−April 2022.

Serta kenaikan luas panen padi pada Subround Januari-April 2022 sekitar 243 hektare atau 4,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.  Di sisi lain, penurunan produksi padi terjadi pada Subround Mei−Agustus 2022 dan Subround September-Desember 2022, yaitu masing-masing sekitar 1.056 ton GKG atau 17,49 persen dan 447 Ton GKG

atau 8,77 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

“Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan 5.938 ton GKG dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 7.359 ton GKG,” imbuhnya.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 13.297 ton GKG, atau mengalami penurunan 7.599 ton GKG atau 36,37 persen. Jika dibandingkan 2022 yang sebesar 20.896 ton GKG.

Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022, terjadi di wilayah Malinau, Nunukan dan Tarakan. Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami penurunan produksi padi yakni Bulungan dan Tana Tidung. Total produksi padi atau GKG, jika diurutkan dari yang tertinggi hingga yang terendah pada 2022 berada di Kabupaten Nunukan, Bulungan, Malinau, Tana Tidung kemudian Tarakan.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023. Beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi tertinggi pada Januari-April 2023 adalah Bulungan, Nunukan, dan Malinau. Potensi produksi padi jika diurutkan dari yang tertinggi hingga yang terendah pada awal tahun 2023 mencakup Bulungan, Nunukan, Malinau, Tana Tidung dan Tarakan.

“Potensi kenaikan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2023 

dibandingkan Subround yang sama pada 2022 terjadi di Tana Tidung. Potensi penurunan produksi padi pada Subround Januari–April 2023 yang cukup besar terjadi di Nunukan, Bulungan, Malinau, dan Tarakan,” tuturnya. (fai/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X