TANJUNG SELOR – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak setiap tahunnya mengalami peningkatan, tak terkecuali di Kabupaten Bulungan. Hal itupun menjadi atensi khusus pemerintah daerah.
Pada tahun 2022 lalu, dua desa telah menjadi percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Yakni Desa Gunung Seriang dan Gunung Sari di Kecamatan Tanjung Selor. Bahkan, Pemkab Bulungan terus melakukan upaya pendampingan terhadap desa yang sudah ditunjuk. Untuk melakukan bimbingan kepada relawan.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, sebagai upaya pemenuhan indikator DRPPA. Dua desa tersebut yang telah ditunjuk ke depan bisa jadi role model bagi desa lainya. “Ya, kalau bisa ini dapat diimplementasikan di 74 desa,” pintanya, belum lama ini.
Menurut Syarwani, jika ini bisa diterapkan di setiap desa, akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi perempuan dan anak. Terdapat 10 indikator dalam penerapan DRPPA. Mencakup, pengorganisasian perempuan dan anak di desa, tersedianya data base yang memuat data pilah perempuan dan anak, tersedianya peraturan desa tentang DRPPA. Lalu, tersedianya pembiayaan dari keuangan desa dan pendayagunaan aset desa. Untuk diwujudkan perempuan dan anak di desa.
Selanjutnya, keterwakilan perempuan di pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa, LMD dan lembaga adat desa serta Badan Usaha Milik Desa. Presentase perempuan wirausaha di desa, utamanya perempuan kepala keluarga. “DRPPA ini tentu tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak. Termasuk tidak ada tindak pidana perdagangan orang,” harapnya. (*/ika/uno)