Jaga Inflasi dengan Operasi Pasar

- Rabu, 8 Maret 2023 | 13:18 WIB
JAGA INFLASI: TPID Tarakan gelar operasi pasar murah sebagai upaya pengendalian inflasi, Selasa (7/3).
JAGA INFLASI: TPID Tarakan gelar operasi pasar murah sebagai upaya pengendalian inflasi, Selasa (7/3).

TARAKAN – Dalam upaya menjaga inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tarakan menggelar Operasi Pasar Murah, Selasa (27/3).

Pantauan media ini, sejumlah kebutuhan pokok yang ditawarkan di antaranya ayam beku seharga Rp 33 ribu per kg, beras medium 5 kg Rp 49 ribu, beras medium 10 kg dihargai Rp 96 ribu dan beras premium 5 kg Rp 59 ribu. Ada juga beras premium Rp 10 kg Rp 115 ribu, beras etam 5 kg Rp 66 ribu, Minyakita Rp 13.500 per 1 kg, gula pasir Rp 13.500 per 1 kg dan tepung terigu Rp 13 ribu per 1 kg.

Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan Hamid Amren menegaskan, dalam upaya menindaklanjuti arahan strategi 4K dari Presiden RI Joko Widodo untuk menghadapi inflasi. Yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif. Sehingga, pihaknya bersama TPID dan Bulog Perum Cabang Tarakan melaksanakan Operasi Pasar Murah.

“Hari ini (kemarin, Red) dari TPID secara paralel ada disebar di Kelurahan Juata Permai dan Jalan Yos Sudarso halaman Masjid Al-Ma’arif. Ada 10 komoditas yang dijual dalam Operasi Pasar Murah,” tuturnya, Selasa (7/3).

Ia menegaskan, inflasi harus tetap dijaga karena bisa mengurangi pendapatan masyarakat. Adapun operasi murah, mengikuti perkembangan pasar dan pihak Bulog juga bertugas di seluruh kelurahan.

“TPID akan tetap melakukan pemantauan harga, inflasi Februari cukup baik. Januari sempat tinggi lebih setengah persen. Mudahan Maret (bisa terjaga), walau hadapi puasa dan Lebaran inflasi bisa ditekan,” harapnya.

Biasanya menjelang Ramadan, permintaan maupun konsumsi masyarakat akan meningkat. Jika meningkat dan tidak diimbangi pasar murah, cenderung ada kenaikan harga pasar. Sebelumnya di Tarakan pada 2022 lalu sukses mengendalikan inflasi 3,93 persen. Menempati nomor 5 se-Indonesia terendah dari 414 kabupaten dan kota.

“Kegiatan ini diharapkan inflasi di Tarakan bisa terkendali. Secara sederhana inflasi itu, kalau harga beras Rp 10 ribu per kg, uang Rp 100 ribu, bisa beli 10 kg beras. Tapi jika terjadi inflasi, maka bulan depan uang Rp 100 ribu, masyarakat tidak bisa beli beras 10 kg padahal kebutuhan,” ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Bambang Irwanto mengatakan, pasar murah ini jadi rekomendasi dari kegiatan rapat koordinasi TPID. Sehingga bisa membantu masyarakat, terkait ketersediaan dan menurunkan harga kebutuhan pokok.

“Ketika terjadi demand atau permintaan, maka ada peningkatan pembelian. Jika tidak diimbangi suplai, tentu berdampak buruk. Kami harapkan harga dijaga di level minimal win-win solution bagi penjual dan pembeli,” pesannya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X