Ada 889 Bayi Stunting di Bulungan, Pencegahan Stunting di 8 Desa

- Selasa, 14 Maret 2023 | 06:52 WIB
CEGAH STUNTING: Desa Kelubir menjadi fokus bagi TPPS Bulungan dalam upaya menurunkan angka stunting.
CEGAH STUNTING: Desa Kelubir menjadi fokus bagi TPPS Bulungan dalam upaya menurunkan angka stunting.

TANJUNG SELOR – Berdasarkan data operasi timbang pada Agustus 2022 lalu, jumlah balita pendek dan sangat pendek (Stunting) di Kabupaten Bulungan mencapai 889 bayi dengan presentase 12,7 persen.

Stunting memberikan dampak buruk pada anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adanya stunting juga memberikan dampak terganggunya perkembangan otak, kecerdasan dan ganguan pada pertumbuhan fisik.

Wakil Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Bulungan Iwan Sugiyanta mengatakan, tim telah melakukan upaya dalam menurunkan angka stunting.

“Kesepakatan program kerja tahun 2023 telah ditetapkan desa dan kelurahan yang akan mendapatkan intervensi. Meliputi Desa Ruhui Rahayu, Kelubir, Tanah Kuning, Mangkupadi, Sajau Hilir, Tanjung Selor Timur, Salimbatu dan Sekatak Buji,” sebutnya, Senin (13/3).

Terhadap 8 desa tersebut akan dilakukan pencegahan secara maksimal. Karena ada indikasi muncul stunting. “Ini jadi tugas bagi TPPS melakukan kerja nyata, dalam menurunkan stunting yang terjadi,” harapnya.

Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Bulungan mengungkapkan, koordinasi dan peningkatan kapasitas salah satu yang dibutuhkan untuk penanganan. 

“Kalau nasional 14 persen, target kita saat ini 18 persen. Kita masih di atas target nasional tahun 2024,” imbuhnya.

Untuk mengejar target penurunan stunting secara nasional masih ada waktu. Mengingat, baru triwulan pertama tahun 2023. Capaian Bulungan sudah dibawah nasional dan provinsi. “Kita urutan kedua setelah Kota Tarakan, yang lebih rendah sekitar 16 persen,” sebutnya.

Sementara Bupati Bulungan Syarwani menambahkan, jika dengan jumlah angka stunting nomor dua terendah atau sekitar 18 persen. Tentu harus tetap dilakukan antisipasi.

“Bertambahnya kasus balita stunting, pemkab berupaya tindakan preventif perumusan strategi penanganannya secara komprehensif dan terintegrasi lintas stakeholder,” tuturnya.

Menurut Syarwani, telah dibentuk TPPS level kabupaten, kecamatan hingga desa. Sebagai upaya penurunan angka stunting. “ Kita ingin jumlah prevalensi stunting pada anak di bawah umur di Bulungan terjadi penurunan sesuai target nasional, Yakni 14 persen,” tutupnya. (*/ika/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X