Narkotika Didominasi dari Malaysia

- Selasa, 14 Maret 2023 | 06:53 WIB
DARURAT NARKOTIKA: BNNP Kaltara kerap melakukan pengungkapan narkotika jenis sabu yang diduga berasal dari negara Malaysia.
DARURAT NARKOTIKA: BNNP Kaltara kerap melakukan pengungkapan narkotika jenis sabu yang diduga berasal dari negara Malaysia.

TARAKAN - Wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, kerap menjadi tempat penyelundupan barang ilegal termasuk narkotika.

Berbagai macam modus penyalahgunaan narkotika juga kerap ditemukan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Kaltara.

“Semua kabupaten kota di Kaltara menjadi pintu masuk narkotika. Apalagi untuk membuat lengah aparat. Bahkan ada pengungkapan di perbatasan di Lumbis. Itukan pelaku selalu mencari cara bagaimana, agar tidak terpantau dan bisa lolos. Walaupun Tarakan hanya daerah transit. Pasti ada daerah lain tujuannya,” jelas Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Rudi Hartono, Minggu (12/3).

Masuknya narkotika didominasi berasal dari Malaysia. Namun pihaknya masih menganalisa negara lain, yang turut serta dalam penyelundupan narkotika. “Tapi didominasi juga produk (narkotika jenis sabu) dari Myanmar,” tegasnya.

Bahkan penyelundupan narkotika jenis sabu, biasanya merekrut orang yang terhimpit ekonomi. Sehingga mau terlibat dalam bisnis haram tersebut. Sehingga pihaknya terus menargetkan pengungkapan narkotika di tahun ini.

Pada tahun 2022 lalu, BNNP Kaltara mampu mengungkap peredaran narkotika jenis sabu sekitar 48 kilogram. Sementara awal tahun ini, pihaknya telah mengungkap 2 kilogram sabu. “Ada pengungkapan lagi sekitar 1 kilogram. Kami ungkap sampai ke daerah Berau. Ya jaringan Malaysia, Tarakan dan Berau,” ungkapnya.

Pihaknya terus berkomitmen selalu perang terhadap narkotika. Meski penyalahgunaan narkotika kerap melakukan permintaan kepada para penjual narkotika.

“Kami pantang menyerah dengan tantangan. Ya kalau orientasi ke penangkapan ya kami tangkap. Tapi ingat, sabu itu tergantung pada permintaan,” imbuhnya.

Selain melakukan pengungkapan, lanjut Rudi, fokus untuk memberikan rehabilitasi bagi pecandu narkotika. Sehingga bisa meminimalisir permintaan narkotika.

“Dengan cara pencegahan dan pemberdayaan. Membangun ketahanan keluarga dan desa. Kan ada yang namanya desa bersih dari narkoba atau "Bersinar". Itu fokus utama yang kami jalankan. Karena untuk generasi emas, jangan sampai diracuni,” harapnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X