TARAKAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Pemprov Kaltara melakukan misi dagang dan investasi bersama. Potensi struktur ekonomi antara Jatim dan Kaltara dinilai berimbang.
“Kaltara punya potensi SDA (Sumber Daya Alam) yang tinggi dan SDM (Sumber Daya Manusia) makin gigih melakukan pengolahan. Jawa Timur basisnya pabrik penduduknya padat 42 juta lebih, menjadi gerbang perdagangan dan manufaktur di Indonesia,” tutur Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Senin (20/3).
Bahkan kemarin, transaksi antar kedua provinsi sudah mencapai Rp 213 miliar lebih. Dari jumlah tersebut, Rp 73 miliar uang dari Jatim melakukan pembelian. Sektor yang berpeluang melakukan kerja sama diantaranya, peternakan, olahan tembakau dan logistik.
Sementara Kaltara berpotensi ke Jatim, yakni rumput laut dan cangkang sawit. “Kami intens saja. Tapi kontrak setahun, dengan transaksi puluhan miliar rupiah. Kalau setiap tahun menguntungkan, secara alami para mitra akan saling memperpanjang,” tegasnya.
Nantinya pihaknya akan mengkaji produk utama lain asal Kaltara yang akan dibeli. Termasuk produk perikanan. Selama ini, pihaknya sudah menyumbang dalam setiap pembelian SDA di Kaltara. Menurutnya, penduduk di Kaltara yang cenderung sedikit dibanding Jatim, tentu ada komplimentari.
“Kami tahu Kaltara ini ingin bergerak ke arah nilai tambah (dari proyek KIHI) dan akan membutuhkan tenaga kerja. Disinilah kita bisa saling bersinergi. Contohnya olahan kayu di Jember yang laku di cafe Kaltara,” ungkapnya.
Melihat pelaku UMKM di Kaltara, Emil menegaskan, produk rumput laut yang menarik perhatian. Tak hanya itu, ia masih mengkaji produk perikanan jenis ikan bandeng antar kedua provinsi tersebut.
“Ada kekhususan produk tekstil dari kerajinan rotan dengan kualitas tinggi. Bahkan ada olahan kopi dari Jember dicampur rempah-rempah Kaltara. Ini yang kami ingin perbanyak lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kaltara, Hasriyani mengatakan, total transaksi kemarin senilai Rp 204.030.000.000. Produk yang dibeli Kaltara yakni olahan tembakau, ayam beku, pakan ikan dan jasa logistik.
“Tadi sudah MoU perjanjian antar pelaku usaha dan dari Perusda Kaltara. Misi dagang ini pelaku UMKM, mintanya pengusaha skala besar. Hasil olahan potensi nanti didukung Jatim. Tujuannya dinas terkait lebih mendukung,” singkatnya.(sas/uno)