Selektif saat Membeli Pakaian Bekas

- Rabu, 22 Maret 2023 | 16:06 WIB
SEBAIKNYA SELEKTIF: Masyarakat diingatkan agar selektif menggunakan pakaian bekas yang diduga bisa menimbulkan diare hingga infeksi kandung kemih.
SEBAIKNYA SELEKTIF: Masyarakat diingatkan agar selektif menggunakan pakaian bekas yang diduga bisa menimbulkan diare hingga infeksi kandung kemih.

MEMBELI pakaian bekas yang berasal dari luar negeri atau thrifting, sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat. Bahkan pakaian bekas itupun digandrungi kaum milenial saat ini.

Adanya pakaian bekas, sebagian orang menjadikan sebagai salah satu alternatif berbelanja. Mengingat, pakaian bekas harganya tergolong lebih murah. Akan tetapi, masyarakat tak memahami berbahaya menggunakan pakaian bekas. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Judianto Limbong. Dia mengatakan, saat ini persoalan suka belanja pakaian thrifting untuk digunakan sehari-hari bisa menimbulkan gangguan kesehatan. 

“Jadi masalah kesehatan penyakit menular melalui median kain, belum ada temuan saat ini,” ucapnya, Senin (20/3) lalu.

Dia menyarankan, sebaiknya jika sudah membeli pakaian bekas. Tapi sebelum digunakan, baiknya direndam dengan desinfektan sabun. Agar mematikan jamur yang ada di pakaian tersebut.

“Selain direndam, dengan metode mencuci pakaian thrifting lebih aman jika direbus. Kemudian tahap pengeringan lalu setrika, karena pembeli pakaian lebih rentan mengalami infeksi kulit,” ungkapnya.

Menurut dia, ada beberapa jenis makhluk hidup sederhana yang terbentuk dari sel dan hanya dapat dilihat dengan mikroshop (Mikroorganisme) pada pakaian thrifting.

“Sudah pernah dilakukan pengujian dan ditemukan beberapa jenis mikroorganisme bertahan. Seperti bakteri yang hidup pada pakaian, yakni bakteri jamur yang berbahaya bagi kesehatan, terutama penyakit kulit. Itu juga bisa sebabkan pencernaan tidak lancar (diare),” jelasnya.

Tidak hanya diare, dengan menggunakan pakaian bekas bisa mengakibatkan infeksi saluran kemih. Akan tetapi, hingga kini Dinkes Kaltara belum ada menerima laporan temuan kasus terbaru karena menggunakan pakaian bekas. (*/ika/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB

Harga Daging Sapi di Kutai Barat Turun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X