Hilal Terhalang Gunung dan Awan Tebal

- Kamis, 23 Maret 2023 | 18:35 WIB
PANTAU HILAL: Kemenag Bulungan tak melihat hilal saat melakukan Rukyatul Hilal karena terhalang gunung tinggi dan awan tebal, Rabu (22/3) sore.
PANTAU HILAL: Kemenag Bulungan tak melihat hilal saat melakukan Rukyatul Hilal karena terhalang gunung tinggi dan awan tebal, Rabu (22/3) sore.

TANJUNG SELOR - Untuk menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi, ditandai dengan terbenamnya matahari pada waktu setempat. Penentuan awal bulan (dalam kalender) tergantung pada penampakan dari bulan, satelit yang mengorbit bumi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam menentukan awal Ramadan Kementerian Agama (Kemenag) Bulungan lakukan Rukyatul Hilal. Dengan mengambil lokasi di Gunung KNPI Tanjung Selor, Rabu (22/3) sore. Kepala Kemenag Bulungan Ramli  mengatakan, untuk bisa melihat bulan sabit (hilal) dilakukan dengan dua metode.

“Kami lakukan pengamatan hilal di Gunung KNPI. Hasilnya, ditetapkan ketinggian Hilal di Bulungan di atas 7 derajat berdasarkan hitungan hisab,” terangnya.

Metode ini digunakan pemerintah untuk melakukan konfirmasi dari hisab. Artinya, apakah bisa terlihat di ketinggian 7 derajat. Menurut dia, di Bulungan belum memungkinkan untuk melihat bulan sabit dengan baik dan jelas. Karena terhalang gunung dan awan tebal, sehingga hilal tak terlihat.

“Ya, meskipun hilal tak terlihat kita tidak bisa menetapkan. Tapi, berdasarkan hisab besok (hari ini, Red) sudah masuk puasa dan malam ini (tadi malam) sudah tarawih,” ungkapnya.

Untuk memastikan hasil keputusan awal puasa, dari Kemenag sudah menentukan 124 titik pengamatan hilal di seluruh Indonesia. “Hasil pengamatan akan menunggu konfirmasi dan akan dilaporkan melalui Kantor Wilayah Kemenag yang akan mempertimbangkan,” tutupnya. (*/ika/uno)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X