BI Kaltara Sediakan Uang Kartal Rp 922 M

- Selasa, 28 Maret 2023 | 07:31 WIB
KEBUTUHAN UANG TUNAI: Salah satu kegiatan KPwBI Kaltara yang bertujuan untuk menyediakan uang rupiah, Senin (27/3).
KEBUTUHAN UANG TUNAI: Salah satu kegiatan KPwBI Kaltara yang bertujuan untuk menyediakan uang rupiah, Senin (27/3).

TARAKAN - Berdasarkan hasil pengamatan melalui siklus tahunan, data menunjukkan selama periode Ramadan dan Idulfitri, secara umum kebutuhan uang tunai mengalami peningkatan di Kaltara.

Kebutuhan uang (outflow) pada Ramadan dan Idulfitri tahun ini sebesar Rp 758 miliar, atau mengalami kenaikan 15 persen. Jika dibanding realisasi tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 624 miliar.

“Kenaikan proyeksi ini sebagai langkah antisipasi dari meningkatnya kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat Kaltara saat Idulfitri. Dari proyeksi kebutuhan uang sebesar Rp 758 Miliar, terdiri dari uang pecahan besar Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu sebesar Rp 715 miliar. Sedangkan uang pecahan kecil Rp 20 ribu ke bawah sebesar Rp 43 milliar,” sebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Wahyu Indra Sukma, Senin (27/3).

Saat ini, pihaknya telah menyiapkan persediaan uang kartal sebesar Rp 922 miliar. Jumlah ini cukup, untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat. Baik dari jumlah nominal maupun pecahan yang dibutuhkan masyarakat atau sebesar 21 persen di atas proyeksi kebutuhannya.

Penyediaan kebutuhan uang tunai telah memperhatikan berbagai asumsi makroekonomi terkini. Pada periode Ramadan dan Idulfitri 1444 H, pihaknya bersama perbankan melayani penukaran uang rupiah di 57 titik penukaran resmi yang tersebar di Kaltara. Meliputi Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT).

“Untuk mengetahui lokasi dan waktu layanan penukaran dalam kota yang dilakukan Bank Indonesia. Masyarakat dapat mengakses Aplikasi PINTAR dan mendaftar penukaran melalui aplikasi tersebut. Kami bersama perbankan di Kota Tarakan akan melayani penukaran uang Rupiah bersama, di satu titik yang akan dimulai pada 10-14 April 2023,” ungkapnya.

Selain itu masyarakat yang berada di luar Kota Tarakan, dapat melakukan penukaran uang rupiah pada perbankan umum di daerah masing-masing. Sejak 27 Maret-20 April 2023. Bank Indonesia juga mendorong masyarakat mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai atau QRIS. Termasuk memperluas kepersertaan BI-FAST kanal layanan dan akseptasi masyarakat.

Serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP). Untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 H.

“Sejalan dengan itu, kami menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. Bank Indonesia memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal Bank Indonesia. Untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia (tunai dan nontunai). Termasuk memantau sistem peserta, dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran,” jelasnya.

Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian uang rupiah. Dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang). Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan, belanja produk dalam negeri dan mengalokasikan dana secara tepat. (sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X