Pantau Daerah Sebar 15 OPTK

- Rabu, 29 Maret 2023 | 12:30 WIB
PEMANTAUAN: Salah satu produk pertanian berupa padi di Kabupaten Tana Tidung dilakukan pemantauan daerah sebar OPTK.
PEMANTAUAN: Salah satu produk pertanian berupa padi di Kabupaten Tana Tidung dilakukan pemantauan daerah sebar OPTK.

TARAKAN - Balai Karantina Pertanian (BKP) Tarakan melakukan pemantauan, terhadap daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) di wilayah Kaltara. Periode kali ini ditargetkan untuk memantau daerah sebar 15 OPTK.

Dengan wilayah pemantauan meliputi Tarakan, Malinau, Nunukan, Sebatik, Berau, dan KTT. Kepala BKP Tarakan Alfian mengatakan, 15 OPTK yang menjadi fokus target pemantauan pejabat Karantina Tarakan. Yaitu tuta absoluta pada tomat, frankliniella occodentalis pada cabai, bactrocera occipitalis pada buah-buahan, phenacoccus manihoti pada singkong, meloidogyne graminimcola pada padi, peronosclerospora philippinensis pada daun jagung.

Tak hanya itu, turut dilakukan pemantauan dickeya spp pada jagung, Papaya Ring Spot Virus (PRSV-P) pada pepaya, cadang-cadang viroid pada kelapa sawit, candidatus phytoplasma palmae (lethal yellowing) pada kelapa sawit, clavibacter michiganensis subsp michiganensis (CMM) pada buah-buahan, paraeucosmetus pallicornis padi, raoiella indica kelapa dan asystasia gangetica semua tanaman.

“Pemilihan target pemantauan dikarenakan tomat, cabai, singkong, padi, jagung, pepaya, kelapa sawit merupakan komoditas pertanian unggulan di wilayah Kalimantan Utara. Ini harus dijaga, jangan sampai ada OPTK yang dapat membahayakan budidaya tanaman,” tegasnya, Selasa (28/3).

Ia menegaskan, kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK dilakukan secara regular setiap tahun. Sebab OPTK yang tersebar tanpa kendali, mempunyai dampak buruk bagi ekosistem pertanian. Secara umum serangan OPTK akan mengakibatkan penurunan jumlah kualitas dan kuantitas komoditas pertanian. Tak hanya itu, OPTK juga mampu berkembang biak dan menyebar ke tanaman lain.

Alhamdulillah, pemantauan daerah sebar OPTK di Kaltara telah terselenggara dengan baik. Berkat koodinasi antara Karantina Pertanian Tarakan dengan dinas terkait. Kegiatan ini sudah dirampungkan pada 22 Maret lalu,” ungkapnya.

Pemantauan tersebut juga merupakan instruksi Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang. Ditegaskan yang dijaga oleh pejabat Karantina Pertanian di seluruh Indonesia ini, merupakan sumber daya alam hayati bangsa Indonesia.

“Jangan sampai ada OPTK yang menyebar dan membahayakan potensi pertanian dan ketahanan pangan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Proses pemantauan tidak hanya dilakukan di lapangan, untuk memastikan OPTK yang didapat harus ditindaklanjuti melalui uji laboratorium terlebih dahulu. Hasil dari pemantauan akan dikirimkan ke kantor pusat, sebagai laporan dan dasar pembuatan kebijakan. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X