TARAKAN - Polres Tarakan mengeluarkan maklumat tentang larangan kegiatan masyarakat pada saat bulan Ramadan. Hal ini bertujuan, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar mengatakan, selama Ramadan pihaknya mengantisipasi kegiatan masyarakat yang disalahgunakan dan dapat mengganggu ketertiban umum. Masyarakat pun dilarang melakukan kegiatan, membuat, menjual, mengedarkan, memperdagangkan, bermain, menyalakan petasan dan kembang api. Kegiatan tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Bunga Api. 

Tak hanya larangan aktivitas petasan, pihaknya juga melarang konvoi kendaraan dan hal yang dapat menimbulkan gangguan dalam ketertiban masyarakat. Seperti aktivitas balapan liar dan tawuran. “Apabila ditemukan perbuatan yang bertentangan dengan maklumat ini, kami dapat melakukan tindakan kepolisian sesuai ketentuan Pasal 212, Pasal 216 dan Pasal 218 KUHPidana,” jelasnya, Jumat (31/3).

Alasan lain, adanya maklumat ini karena didasari atas keresahan masyarakat akibat aktivitas tersebut. Sejauh ini polisi sudah  mengamankan beberapa pelaku balapan liar, balapan lari liar dan aktivitas leduman. Bahkan area balap lari sudah ditempatkan di tempat yang tidak mengganggu pengguna jalan. Yakni di sekitar Islamic Center.

“Imbauan kami ini patuhi dulu. Lebih sejuk rasanya jika bulan Ramadan kita lalui dengan syahdu dan mendengar lantunan ayat suci. Dibanding yang sifatnya kegiatan negatif,” pesannya.

Pihaknya tetap melakukan edukasi dan pembinaan terlebih dahulu, jika mendapati pelaku pelanggaran. Namun jika didapati berulang kali, maka pihaknya akan menaikan eskalasi, dengan cara yang lebih tegas.

“Tindakan tegas dalam upaya edukasi. Dengan harapan, yang lain paham untuk tidak melakukan kegiatan yang negatif. Salah satunya knalpot bising sudah lama kami sosialisasi. Penindakan sekarang bukan tiba-tiba,” ungkapnya.

Pihaknya berharap selama Ramadan, masyarakat dapat lebih berbuat hal positif atau pembinaan spiritual. Dengan cara tersebut diharap bisa saling menghargai antar manusia. “Bulan Ramadan ini setahun sekali saja. Saya harapkan situasi kamtibmas tergelar terus menerus,” harapnya. (sas/uno)